Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta "Kelompok 11" Masuk ke Kebun Warga, Makan Batang Sawit hingga Digiring Masuk Hutan

Kompas.com - 17/06/2019, 15:25 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau masih berusaha melakukan penggiringan agar gajah liar ini menjauh dari pemukiman warga.

Dari pengamatan petugas, pada hari Minggu (16/6/2019), "kelompok 11" atau sebutan untuk kawanan gajah yang sering terpantau oleh petugas, tampak mendekati permukiman warga.

Sementara itu, beberapa hari sebelumnya, 6 ekor gajah memasuki kawasan perkebunan sawit milik warga di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. "Kelompok 11" terpantau sejak bulan puasa

Gajah liar masuk ke kawasan perkebunan warga di kawasan perbatasan PekanbaruKOMPAS.com/ CITRA INDRIANI Gajah liar masuk ke kawasan perkebunan warga di kawasan perbatasan Pekanbaru
Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau masih berusaha melakukan penggiringan agar gajah liar ini menjauh dari pemukiman warga.

"Ya, ada 11 ekor gajah liar atau yang sering disebut 'kelompok 11' sering masuk wilayah perbatasan kota dan perkebunan warga," kata Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Heru Sutmantoro, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (16/6/2019).

Menurutnya, pergerakan kawanan gajah itu terpantau sejak bulan puasa. Para petugas pun harus bekerja di bulan puasa itu.

"Sejak bulan puasa hingga saat ini petugas kami terus bergantian mengawasi pergerakan gajah liar ini, bahkan saat Lebaran mereka juga bekerja," kata Heru.

Baca juga: 11 Ekor Gajah Liar Masuk Kebun Warga di Perkabaru

2. Warga dan petugas bekerja sama giring gajah siang malam

Kawanan gajah liar yang masuk ke kawasan perkebunan sawit warga di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau (Dok.BBKSDA Riau)KOMPAS.com/ CITRA INDRIANI Kawanan gajah liar yang masuk ke kawasan perkebunan sawit warga di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau (Dok.BBKSDA Riau)

Para pegiat konservasi dari PLG Minas dan warga melakukan penggiringan gajah liar dari kebun warga.

Berdasar informasi sementara, kawanan satwa liar gajah masih berkeliling di sekitar kebun.

Menurut Heru, tidak hanya siang, pada malam tim masih terus berusaha menggiring gajah liar agar keluar dari lokasi kebun ubi yang dirusak untuk menuju ke kawasan hutan Tahura yang berdekatan dengan lokasi gangguan.

Dalam kondisi gelap, petugas harus menghidupkan api unggun agar dapat memantau pergerakan gajah liar.

Baca juga: Petugas BKSDA Gunakan Petasan Halau Kawanan Gajah Liar yang Masuk Kebun Warga

3. Digiring ke hutan untuk cegah konflik

Kebun pisang yang rusak akibat masuk gajah liar di Desa Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Rabu (12/6/2019)Kepala Desa Cot Girek Kebun pisang yang rusak akibat masuk gajah liar di Desa Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Rabu (12/6/2019)

Menurut Heru, kawanan gajah liar itu rencananya akan digiring ke hutan Korem karena pergerakan gajah akan menuju di Koto Garo. Salah satu tujuannya agar menghindari konflik dengan manusia.

"Langkah ini dilakukan agar konflik antara manusia dan satwa liar bisa dihindari," ucap Heru.

"Namun, kami tetap memberi arahan kepada petugas di lokasi agar dapat menjaga keselamatan dan kesehatan mereka," pungkas Heru.

Baca juga: Kawanan Gajah Liar Rusak 4 Gubuk dan Belasan Hektare Kebun Petani

4. Enam ekor gajah masih di perkebunan sawit

Petugas memberikan makanan untuk gajah guna memulihkan kondisi kesehatan gajah akibat dehidrasi (Dok.BBKSDA Riau)KOMPAS.com/ CITRA INDRIANI Petugas memberikan makanan untuk gajah guna memulihkan kondisi kesehatan gajah akibat dehidrasi (Dok.BBKSDA Riau)

Petugas gabungan dari Balai Besar Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, masih berupaya menggiring kawanan gajah tersebut menuju kawasan kantong gajah di Taman Nasional Tesso Nilo.

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan, proses penggiringan enam ekor gajah liar ini masih terus diupayakan petugas gabungan. Saat ini petugas masih berada di sekitar lokasi yakni di Kecamatan Peranap dan Kelayang.

"Ada enam gajah liar yang masuk ke kawasan perkebunan sawit warga di dua kecamatan tersebut," sebut Haryono saat dikonfrimasi Kompas.com, Rabu (12/6/2019).

Baca juga: Kisah Sang Pawang yang Tetap Dampingi Gajah Saat Lebaran

5. Gajah memakan batang sawit

Gajah jinak diturunkan untuk membantu petugas gabungan BBKSDA Riau untuk proses penggiringan enam kawanan gajah liar yang masuk ke kawasan perkebunan warga di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.Dok. BBKSDA Riau Gajah jinak diturunkan untuk membantu petugas gabungan BBKSDA Riau untuk proses penggiringan enam kawanan gajah liar yang masuk ke kawasan perkebunan warga di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Berdasar pengamatan petugas, ada 4 gajah di wilayah Kecamatan Peranap, dan 2 ekor lainnya berada di Kecamatan Kelayang. Kawanan gajah liar ini memakan batang sawit yang ditanam warga.

"Kawanan gajah ini juga seolah enggan beranjak dari tempat tersebut, empat ekor gajah liar ini memakan sawit warga yang kebanyakan berumur 2 sampai 5 tahun," sebut Haryono.

Sementara it, saat tim melakukan survei jalur untuk penggiringan dengan gajah latih, petugas menemukan tiga ekor gajah liar di belakang Pasar Baru Peranap yang sedang berendam atau mandi.

"Kita berharap dan mohon doanya agar konflik ini bisa segera teratasi dan tidak menimbulkan korban jiwa baik gajah maupun masyarakat,", pungkasnya.

Baca juga: Di Riau, Kawanan Gajah Liar Masuk Pasar dan Perkebunan Sawit Warga

Sumber: KOMPAS.com (Citra Indriani)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com