PONOROGO, KOMPAS.com — Aparat kepolisian dari Polres Ponorogo menutup sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Desa Bangunrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, menyusul ditemukannya penjualan BBM oplosan jenis pertamax.
Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Maryoko mengatakan, pihaknya memasang garis polisi setelah mendapatkan bukti adanya aksi pengoplosan biosolar, premium dan pertamax.
"Mereka mencampur 500 liter biosolar dengan 15.000 liter premium. Hasil oplosan biosolar dengan premium itu dicampur dengan 15.000 liter pertamax," kata Maryoko, yang dihubungi, Senin (17/6/2019).
Baca juga: Sidak SPBU di Tol Trans-Jawa, Menteri Jonan Belikan Pemudik Petramax Seharga Rp 200.0000
Maryoko mengatakan, hasil oplosan itu dimasukkan ke tangki pertamax dan dijual kepada konsumen dengan harga BBM jenis pertamax.
Menurut Maryoko, aksi mengoplos BBM itu tidak diketahui warga lantaran dilakukan saat malam hari.
Penjualan BBM oplosan di SPBU itu terungkap setelah polisi mendapatkan informasi dari masyarakat. Setelah penyelidikan polisi menangkap dua orang berinisial A dan D yang tertangkap tangan sedang mencampur bahan bakar dengan menggunakan alat selang, paralon, dari dispenser pom bensin ke tangki di bawah tanah.
Baca juga: Peretas Totem SPBU Hina Jokowi di Medan Masih Diburu, Papan Display Jadi Tempat Swafoto
Usai ditangkap, pelaku berinisial A yang bekerja sebagai manajer dan D sebagai sekuriti ditahan untuk kepentingan penyidikan.
Kepada polisi, pelaku berinisial A dan D mengaku sudah melakukan aksinya enam bulan terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.