Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ditemukannya 5 Benda Mirip Granat di Cirebon, Dikira Kaleng Biasa

Kompas.com - 16/06/2019, 08:00 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Lima benda mencurigakan mirip granat ditemukan di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2019) malam. Unit penjinak bom (jibom) Satbrimob Polda Jawa Barat langsung mengamankan kelimanya untuk diperiksa.

Saat Kompas.com tiba di Mapolres Cirebon Kota pada pukul 21.07 WIB, sejumlah petugas kepolisian sudah berjaga di depan gerbang pintu masuk.

Mereka juga siaga di bagian dalam. Sementara itu, garis polisi dipasang di lokasi sekitar lima benda mencurigakan diletakkan di area mesin ATM.

Baca juga: 5 Benda Mirip Granat Ditemukan di Cirebon, Semuanya Bahan Peledak Aktif

Sekitar pukul 21.20 WIB, tim Jibom Satbrimob Polda Jawa Barat tiba di lokasi. Mereka langsung mengamankan satu buah mirip granat yang berada di luar, dan empat buah lainnya yang masih berada di dalam plastik.

Mereka langsung membungkus kelimanya ke dalam bahan tebal dan dimasukan ke dalam mobil.

Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy membenarkan bahwa barang mencurigakan itu adalah bahan peledak.

Benda mencurigakan itu terdiri dari dua jenis, yaitu empat benda berbentuk seperti tabung atau cat dalam kaleng dan satu benda berbentuk bulat.

“Iya betul bahan peledak. Jumlahnya ada dua jenis. Bentuknya bulat satu buah di dalam kaleng mirip granat, satu (jenisnya) lagi dalam tabung kayak kaleng pilox (ada empat buah). Jadi lima cuma ada dua jenis,” kata Roland, Sabtu.

Baca juga: Malam Minggu, Benda Mencurigakan Diduga Bom Ditemukan di Cirebon

 

Roland menambahkan, berdasarkan informasi dari tim penjinak bom, kelima barang tersebut masih aktif. Seluruhnya akan dibawa oleh tim jibom untuk dianalisa sesuai prosedur.

Sejumlah petugas saat memeriksa benda diduga bom di Mapolres Cirebon Kota, Jalan Veteran, Kota Cirebon, Sabtu (15/6/2019) malam. Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi Sejumlah petugas saat memeriksa benda diduga bom di Mapolres Cirebon Kota, Jalan Veteran, Kota Cirebon, Sabtu (15/6/2019) malam.
Awalnya dikira kaleng biasa

Menurut Roland, benda mencurigakan tersebut pertama kali ditemukan oleh warga pesisir Kota Cirebon berinisial Y saat mencari sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara Kali Sukalila, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Sabtu petang.

Saat itu, lanjut Roland, Y langsung membawa pulang kelimanya karena dikiranya kaleng biasa. Namun, rekannya yang berinisial A menyebutkan bahwa barang tersebut seperti bahan peledak.

Baca juga: Kesaksian Petugas, Setya Novanto Sempat Menghilang Lepas dari Pengawalan

Keduanya pun langsung membawa dan menyerahkan kelima benda itu ke Mapolres Cirebon Kota.

“Sampai sini sekitar jam 19.00 WIB. Kemudian tim penjagaan menyatakan itu seperti bahan peledak akhirnya ditaruh di depan (area ATM). Supaya menghindari dari orang-orang untuk mendekat, kami pasang police line sambil kami koordinasi dengan jibom dari Gegana Brimob Den-C untuk diamankan,” tambah Roland.

Polisi, lanjut dia, masih melakukan pemeriksaan terhadap pemulung berinisial A dan Y yang menemukan benda mencurigakan tersebut hingga Sabtu malam.

Polres Cirebon Kota juga masih menunggu hasil identifikasi kelima bahan peledak tersebut dari unit Jibom Polda Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com