Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Kuda Terkapar di Jalan Diduga karena Kelelahan, Pemilik Sampaikan Fakta Berbeda

Kompas.com - 15/06/2019, 07:00 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Foto kuda yang terkapar di jalan viral di media sosial. Dari salah satu akun viral di Instagram @depok_update, disebutkan bahwa kuda tersebut jatuh terbalik bersama penumpang yang ada di dalam dokar karena kuda berwarna hitam kelelahan.

Peristiwa itu disebut terjadi di depan Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Minggu (9/6/2019)

Info lainnya melalui akun Facebook milik Setiabudi Laratsemi, menyebutkan bahwa kuda tersebut jatuh terbalik karena kelelahan.

"Kejadian Minggu (9/6/2019) saat sedang lari pagi keliling Stadion Pakansari, tiba-tiba ada suara keras gubrak di belakang. Dokar wisata penuh penumpang satu keluarga jatuh terbalik. Kudanya jatuh kelelahan. Orang-orang mengira sang kuda sudah mati, tapi terlihat perutnya masih gerak2, masih bernafas," singkat isi postingan Setiabudi Laratsemi.

Baca juga: Viral Foto Beruang Madu Kurus di Kebun Binatang Sinka Island Park, Ini Langkah BKSDA

Kompas.com menelusuri lokasi kejadian. Sejumlah saksi mata mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Lingkar Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor tepatnya di seberang Kantor Dispora Bogor.

"Iya benar, saya lihat di sini jalan ini, sudah berantakan sama delmannya," kata saksi mata, Dasman (59) saat ditunjukkan foto kuda tersebut, Jumat (14/6/2019).

Pemilik kuda delman, Nurdiansyah (35) sedang membersihkan kudanya, di Jalan Kesadaran, Kampung Cikempong, Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Jumat (14/6/2019)KOMPAS.com/AFDHALUL IKHSAN Pemilik kuda delman, Nurdiansyah (35) sedang membersihkan kudanya, di Jalan Kesadaran, Kampung Cikempong, Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Jumat (14/6/2019)

Namun, Dasman memastikan kuda delman tersebut kembali berdiri normal dan berjalan perlahan bersama sang kusir meninggalkan lokasi kejadian.

"Tapi sudah enggak jadi masalah karena kudanya kembali jalan normal," ujarnya.

Awalnya, ia mengira bahwa ada perkelahian mengingat banyak warga yang berkerumun di lokasi tersebut. Rupanya salah satu delman terjatuh bersama penumpangnya.

"Saya juga kaget itu ini kenapa andongnya sudah berantakan aja padahal biasanya konvoi gitu. Awalnya saya juga menyangka ini berantem. Curiganya kok berantakan atas delman rusak patah, atapnya itu sudah enggak ada," bebernya

Di Jalan Lingkar Stadion Pakansari menjadi lokasi pangkalan delman yang menyewakan untuk wisatawan. Terkadang mereka juga menaikkan penumpang melebihi kapasitas lantaran harus mengejar target setoran.

Baca juga: Karyawati Mandiri Syariah Tewas di Kamar Kos, Ditemukan Bekas Cekikan di Leher

Penjelasan pemilik kuda

Secara terpisah, pemilik kuda delman, Nurdiansyah (35), mengaku bahwa postingan di medsos yang viral adalah tidak benar.

Ia menjelaskan, pada Minggu pagi, sang kusir bernama Dio (15) sengaja menjatuhkan kuda asal Sumbawa, NTB, agar tidak menabrak sebuah mobil yang sedang parkir.

Bukan tanpa alasan kata dia, tiga penumpang yang ada di dalam andong telah melanggar larangan sehingga kuda bernama Abi (8) berontak dan kehilangan arah.

"Yang viral itu enggak benar, kuda kita jago semua enggak perlu nyabet. Makanya penumpang kita larang jangan ngegebuk pantatnya. Malah mereka gebuk pantatnya jadi larinya kenceng. Kuda itu jatuh karena kita sengaja untuk menghindari mobil kalau nabrak kudanya mati ganti rugi mobil. Kusirnya termasuk pintar dia jatuhi kalau enggak gitu jadi lebih ramai kuda bisa mati," ujarnya saat ditemui di Jalan Kesadaran, Kampung Cikempong, Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Bogor.

Nur memastikan kondisi tiga penumpang dan kuda tersebut saat ini dalam keadaan sehat dan selamat. 

Dia juga menawarkan untuk para penumpang berobat. Namun, mereka tidak datang. 

Nur membenarkan perkataan saksi mengenai kusir delman yang menaikkan penumpang melebihi kapasitas. Penyebabnya karena ada kusir yang menerapkan sistem gaji sehingga mereka harus terus bersaing agar memenuhi setoran.

"Iya memang ada, tapi kalau di sini mah sistemnya kita nyari duit terserah jadi enggak ada target. Di sini enggak mentengin duitnya, yang penting kuda diurus, dirawat, kita nyari duit jadi enak. Makanya Dio enggak kita paksa narik banyak-banyak," ucapnya

Nur mengatakan, kuda-kuda yang dimilikinya telah melalui perawatan yang rutin dan makan secara teratur. Ia bahkan secara tegas melarang kusir-kusirnya mengeksploitasi kuda dengan menarik selama sehari penuh.

"Andong yang rusak itu sudah diservis habis Rp 2,5 juta, narik enggak seberapa tetapi perawatan kami teratur dibersihin dan diberi makan tiap hari. Satu kuda makan 8 kilogram bekas gilingan beras, dedek (katul) buat pangannya paling utama harganya sekilo Rp 5.000 itu. Yang utama kami larang narik sampai seharian," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com