Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Fakta di Balik Pria Ancam Bunuh Jokowi | 34 Terduga Teroris Ditangkap di Kalteng

Kompas.com - 14/06/2019, 07:48 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Rachmawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fakta di balik penangkapan Muhammad Fahri, pria yang mengancam membunuh Presiden Joko Widodo, menyita perhatian pembaca.

Fahri ternyata tidak ditangkap di Jakarta. Dia ditahan pertama kali di Palu, Sulawesi Tengah. Saat itu pihak keluarga mendampingi Fahri datang ke kantor polisi.

Sementara itu, Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) berhasil menangkap 34 terduga teroris. Kelompok teroris tersebut diduga kuat terkait jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, kelompok yang ditangkap di Kalteng memiliki kemampuan merakit bom dengan daya ledak tinggi.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Fakta di balik penangkapan Fahri, pria yang ancam Jokowi

Ilustrasi penangkapan terduga teroris.KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Ilustrasi penangkapan terduga teroris.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Palu, AKP Kristian Holmes Saragih bercerita, Fahri tidak ditangkap oleh polisi, melainkan diserahkan oleh pihak keluarga.

"Mendengar informasi bahwa Fahri dicari oleh pihak kepolisian (Polda Metro Jaya), maka selanjutnya pihak keluarga besar Al Khairat melalui Habib Husein mempercayakan dan menyerahkan Fahri ke Satreskrim Polres Palu yang selanjutnya diserahkan ke penyidik Polda Metro Jaya," kata Kristian di Mapolres Palu, Rabu (12/6/2019).

Kristian menuturkan, penyerahan Fahri ke Satres Polres Palu oleh bantuan keluarga besar Al Khairat sebagai bentuk dukungan terhadap penegakan hukum.

"Penyerahan Fahri oleh keluarga besar Al Khairat yang diwakili Habib Husein, mendukung penegak hukum dan untuk kepentingan proses hukum yang ada," ungkapnya.

Baca berita selengkapnya: Fakta Kasus Pria Ancam Bunuh Jokowi, Ternyata Diserahkan Keluarga ke Polisi

2. Polisi Kalteng tangkap 34 terduga teroris dalam sepekan

Ilustrasi Densus 88: Densus 88 mengepung teroris di sebuah rumah di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (8/5/2013).AFP PHOTO / USEP USMAN NASRULLAH / PIKIRAN RAKYAT Ilustrasi Densus 88: Densus 88 mengepung teroris di sebuah rumah di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (8/5/2013).
Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali berhasil menangkap satu orang terduga teroris di Gunung Mas. Jadi total terduga teroris yang sudah ditangkap sebanyak 34 orang dalam sepekan.

Semua terduga teroris ditangkap dari empat tempat berbeda, satu tempat di Kota Palangkaraya, sementara tiga tempat lainnya di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, Polda Kalteng telah menetapkan dua orang berinisial A dan T yang tinggal di Jalan Pinus Permai III Palangkaraya sebagai tersangka, sedangkan sisanya masih dalam pemeriksaan intensif petugas.

"Selama enam bulan mereka sudah berada di Kalteng untuk berlatih serta mengumpulkan kekuatan. Kemudian akan bergerak ketika menerima instruksi pergi ke Jakarta," jelasnya.

Baca berita selengkapnya: Terduga Teroris di Kalteng yang Ditangkap Jadi 34 Orang

3. Kera bisa "selfie" dengan wisatawan di Bali jadi viral

Wisatawan saat sedang melakukan mongkey seflie di objek wisata Monkey Forest Ubud. Foto ini memberi kesan seakan-akan kera yang membawa ponsel wisatawan. 

Tribun Bali Wisatawan saat sedang melakukan mongkey seflie di objek wisata Monkey Forest Ubud. Foto ini memberi kesan seakan-akan kera yang membawa ponsel wisatawan.
Pawang kera obyek pariwisata Monkey Forest Ubud, I Nyoman Surata (40), berjasa besar meningkatkan jumlah kunjungan ke destinasi wisata tersebut. Berkat dia, pengunjung menjadi lebih ramai.

Tak hanya mancanegara, wisatawan domestik juga banyak berdatangan. Hal ini terjadi karena Surata bisa mengarahkan kera dalam sesi pemotretan. Sehingga, kesannya seolah-olah kera yang mengambil foto sendiri alias selfie.

“Awalnya monkey selfie hanya dilakukan oleh wisman. Tapi setelah fotonya tersebar di media sosial, pengunjung lokal pun banyak yang ke sini. Saya sampai tak bisa istirahat,” ujarnya, Minggu (9/6/2019).

Promosi dengan cara ini terbilang efektif dan berperan penting memperkenalkan objek wisata Monkey Forest Ubud yang baru.

Baca berita selengkapnya: Viral Foto Kera "Selfie" dengan Wisatawan di Ubud Bali, Ini Ceritanya

4. Tak diberi uang, pengamen pukul pemilik rumah dengan gitar

Meseri (47) seorang pengamen saat diamankan setelah memukul warga karena tidak diberi uang, Kamis (13/6/2019) Dok. Humas Polres Malang Meseri (47) seorang pengamen saat diamankan setelah memukul warga karena tidak diberi uang, Kamis (13/6/2019)
Meseri (47), seorang pengamen memukul M Ghufron (45) menggunakan gitarnya karena tidak diberi uang. Akibatnya, Ghufron mengalami luka di bagian kepalanya dan dirawat di Rumah Sakit Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Kejadian itu bermula saat pelaku mengamen di rumah korban di Jalan Pudak Nomor 333 RT 30 RW 3 Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (13/6/2019) pukul 11.15 WIB.

Korban tidak berniat memberi dan meminta kepada pengamen tersebut supaya rumahnya dilewati.

"Itu ngamen. Yang punya rumah bilang mohon maaf dilewati saja. Yang ngamen merasa tersinggung, yang punya rumah dipukul kepalanya sampai robek. Terus pengamen lari dan dikejar oleh tetangganya," kata Kapolsek Kepanjen Kompol Bindriyo, saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Baca berita selengkapnya: Tidak Diberi Uang, Seorang Pengamen Pukul Pemilik Rumah dengan Gitar

5. Polisi: Khoirul tidak dibakar temannya, tetapi...

Ilustrasi api.
PIXABAY/Myriams-Fotos Ilustrasi api.
Kasat Reskrim Polres Pati, AKP Yusi Andi Sukmana mengatakan, luka bakar yang diderita Moh Khoirul Muhaimin (10) bukan karena dibakar temannya, melainkan karena kelalaian.

Andi mengatakan, Khoirul terkena semburan api dari mercon bumbung akibat kekurang hati-hatian saat dimainkan.

"Jadi bukan karena dibakar oleh temannya, itu keterangan yang salah dan tolong diluruskan. Peristiwa itu murni kecelakaan akibat kelalaian. Jadi korban terkena semburan api dari mercon bumbung akibat kekurang hati-hatian mereka. Jadi tidak ada unsur sengaja dibakar seperti yang ramai di medsos," tegas Andi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/6/2019).

Sebelumnya, informasi viral di media sosial menyebut pelajar kelas 4 SD asal Desa Karangrejo, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, Jawa Tengah itu menderita luka bakar serius setelah dibakar oleh temannya.

Baca berita selengkapnya: Bocah Diduga Dibakar Temannya, Polisi Ungkap Fakta Berbeda

Sumber: KOMPAS.com (Puthut Dwi Putranto Nugroho, Caroline Damanik, Andi Hartik, Rachmawati, Candra Setia Budi)/Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com