Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Penghubung Bandara Internasional Yogyakarta dengan Candi Borobudur Selesai 2026

Kompas.com - 13/06/2019, 18:30 WIB
Dani Julius Zebua,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo tengah menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) pembangunan Jalan Bedah Menoreh yang menghubungkan Bandar Udara Yogyakarta International Airport dengan Candi Borobudur.

Studi kelayakan Jalan Bedah Menoreh telah rampung. Pemerintah menjadwalkan DED selesai tahun ini, termasuk pembiayaannya. Tahun berikutnya, dokumen lingkungan bagi jalur akan diselesaikan.

Kepala Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Kulon Progo, Gusdi Hartono mengungkapkan, pembangunan fisik Jalan Bedah Menoreh dimulai 2021 dan rencananya selesai 2026.

Proyek yang dinamakan sebagai Jalur Bedah Menoreh ini menelan biaya sekitar Rp 1,4 triliun.

"Sudah ada jadwalnya, kapan pembangunan, kapan selesai. FS dan (sebagian) DED sudah sejak 2018 dan sebagian DED selesai di tahun ini," kata Gusdi, Kamis (13/6/2019).

Baca juga: Jalur Bedah Menoreh Kulon Progo Ditargetkan Selesai pada 2022

Pembangunan jalan penghubung ini berawal dari keberadaan kawasan strategis nasional YIA dan Borobudur sebagai kawasan strategis pariwisata nasional.

Pemerintah Kulon Progo merasa perlu membangun infrastruktur yang lebih baik bagi keduanya yang sekaligus menghubungkan potensi wisata yang ada di Kulon Progo.

Menoreh merupakan bukit yang membentang diantara Jawa Tengah dan Kulon Progo. Bukit ini memiliki keunggulan pada keindahan alam. Keindahan ini membangkitkan banyak sekali destinasi wisata alam dan panorama.

Jalur Bedah Menoreh pun bakal melintasi banyak objek wisata alam Kulon Progo. Jalan akan melewati banyak dusun dari empat kecamatan, baik berupa persawahan, kebun, tegalan, hingga pemukiman.

Daerah yang dilewati yaitu Keborejo, Kokap, Tegalrejo, Hargotirto, Tegalsari. Kemudian, Ngori, Plono, Gerbosari dan Nglambur. Setelah itu, Desa Pete dan Jalan Badrawati di Boribudur.

Konturnya tentu banyak tanjakan dan turunan, sebagaimana khas dataran tinggi.

Beberapa tempat wisata Kulon Progo bakal dilintasi, seperti Waduk Sermo, Gunung Gajah, Taman Sungai Mudal, Kembang Soka, Goa Kiskendo, Goa Maria Lawangsih, Kebun Teh Nglinggo, Puncak Widosari, dan banyak lagi. Semua berakhir di Borobidur.

Bedah Menoreh menarik Pemerintah Provinsi DIY. Pemprov mengambil alih proyek ini dan memasukkannya dalam pembangunan kawasan strategis provinsi. Panjang jalan sekitar 51,5 Km. Lebar jalan 14 meter dengan 2 jalur.

"Dari 10 pilihan, jalur ini yang dipilih. Semua masuk wilayah Kulon Progo. Yang Jawa Tengah hanya yang mendekati Borobudur," kata Gusdi.

Baca juga: Konsep Bedah Menoreh agar Turis Tak Menumpuk di Candi Borobudur

Dalam pelaksanaan nanti, jalan akan terbagi baik sebagai jalan lokal atau kabupaten ataulah jalan kolektor atau provinsi.

Proyek membutuhkan 149,3 hektar lahan, baik pekarangan, sawah, hingga tegalan. Penanganannya baik membebaskan lahan, meningkatkan jalan, maupun membangun jalan baru.

"Progresnya sekarang FS sudah selesai seluruh jalan. DED akan selesai tahun ini," kata Gusdi.

Jalan Arteri

Pemerintah pusat rupanya juga tertarik dengan Jalur Bedah Menoreh. Mereka kini tengah mengkaji apakah jalan tersebut bisa menjadi jalan nasional.

Kementerian PUPR RI melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VII Semarang mengkaji peningkatan jalan jalur ini.

"Sekarang sedang dalam kajian pemerintah pusat. Jika dari hasil kajian dinilai layak dan mamenuhi syarat, nantinya dijadikan program pembangunan nasional. Untuk pembangunan jalan ditingkatkan menjadi status jalan arteri,” kata Gusdi.

Gusdi mengungkapkan, pembangunan pada jalur ini tetap terus berjalan di tengah Kementerian PUPR mengkaji potensi menjadi jalan nasional ini.

Pemkab Kulon Progo dan DIY tetap melaksanakan program Bedah Menoreh, baik berupa pemeliharaan dan peningkatan jalan kolektor. Ini upaya untuk terus meningkatkan kualitas dari ruas jalan yang ada.

Jika Bedah Menoreh menjadi program strategis pembangunan nasional, status jalan ditingkatkan menjadi jalan arteri dengan lebar sekitar 28 meter atau empat jalur.

Dari catatan Kompas.com, Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan, jalur Bedah Menoreh ditargetkan akan selesai pada tahun 2022.

"Di tahun 2019 belum, ya harapan kita (selesai) di tahun 2022. Kalaupun di tahun 2022 itu nggak sampai 100 persen, kalau pun 90 persen saja kita sudah bersyukur," ujar Sutedjo saat ditemui di Kantor Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Kulon Progo, Jumat (3/11/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com