Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan Deras, Banjir Kembali Rendam 4 Kecamatan di Luwu

Kompas.com - 13/06/2019, 15:01 WIB
Amran Amir,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com - Setelah diguyur hujan deras, banjir kembali melanda 4 Kecamatan di Luwu, Sulawesi Selatan, Kamis (13/06/2019) pagi, yang mengakibatkan Sungai Suli dan Sungai Keppe meluap serta merendam Kecamatan Suli, Kecamatan Suli Barat, Kecamatan Larompong dan Kecamatan Larompong Selatan.

Tak hanya itu, banjir juga merendam ruas jalan Trans Sulawesi yang mengakibatkan kendaraan tersendat macet dari arah Makassar ke Kota Palopo maupun sebaliknya. Sejumlah kendaraan nekat melintasi jalan.

Pihak Satlantas Polres Luwu berupaya mengurai kendaraan yang melintas agar tidak terjadi kemacetan parah.

Baca juga: Tiga hari Terendam Banjir, Warga di Luwu Kesulitan Air Bersih

Banjir yang merendam Kecamatan Suli, membawa material berupa sampah dan menumpuk di saluran air yang ikut menjadi pemicu parahnya banjir.

Ketinggian banjir bervariasi dari 80 sentimeter hingga 1 meter yang merendam sejumlah sekolah, puskesmas, rumah ibadah dan lahan pertanian warga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu, bersama Tagana, TNI dan Polri turun ke lokasi banjir membantu warga yang terdampak dengan mengevakuasi warga dan mengangkut kendaraan mereka.

“Jadi banjir terjadi sejak pukul 01.00 Wita dini hari tadi di Kecamatan Suli Barat, Kecamatan Larompong dan Kecamatan Larompong Selatan, sementara di Kecamatan Suli terjadi pagi tadi, Saat ini kami masih melakukan asesmen terhadap lokasi-lokasi di mana saja desa yang terendam di 4 kecamatan tersebut,” kata kepala Bidang Kedaruratan BPBD Luwu, Masri saat ditemui di Lokasi, Kamis. 

Baca juga: Banjir di Luwu Terus Meluas Hingga 5 Kecamatan

Sementara itu, menurut Abdul Hamid warga di Kelurahan Suli mengatakan bahwa banjir terjadi sekitar pukul 08.00 Wita setelah diguyur hujan deras yang membuat aktivitas mereka lumpuh total.

“Sungai Suli tiba-tiba saja meluap sekitar pukul 08.00 Wita, memang semalam diguyur hujan deras tapi tadi pagi hujan sudah berhenti,” katanya. 

Akibat banjir, sebagian warga memilih mengungsi di tempat yang lebih aman, bahkan mulai mengalami krisis air bersih, karena sumber air bersih mereka ikut terendam termasuk bahan makanan.

“Barang-barang tenggelam, sempat diselamatkan tapi tetap disampai air, Kasur, barang elektronik, alat makan dan bahan makanan terendam semua. Jadi kami mengungsi di tempat aman yang tak jauh dari rumah,” ujar Muliani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com