DENPASAR, KOMPAS.com - Kepolisian Polsek Denpasar Timur masih mencari keberadaan pelaku Dwi Apriyanto (32), pengemudi ojek online asal Bandar Lampung yang telah menganiaya tetangga kosnya saat ketahuan mengintip di kamar mandi.
"Saat ini pelaku belum terdeteksi keberadaanya. Polisi yang berupaya mendeteksi keberadaan pelaku dengan cara mengecek lewat sinyal HP dibuat kesulitan. Yang jelas personel kami masih mencari keberadaan pelaku," ujar Kapolsek Denpasar Timur, Kompol I Nyoman Karang Adiputra, Rabu (12/6/2019).
"Personil kami masih CP lokasinya yang tidak akurat. Karena pelaku punya 4 nomor HP. Jadi belum tau keberadaannya," tambahnya.
Meski begitu, Karang Adiputra menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menangkap pelaku.
Baca juga: Ketahuan Ngintip di Kamar Mandi, Pengendara Ojek Online Tusuk Tetangga Kosnya
Polisi juga telah berkoordinasi dengan sejumlah petugas di pelabuhan, terminal dan bandara untuk mendeteksi jika suatu waktu pelaku berniat kabur ke luar Bali.
"Kami sudah pantau di pelabuhan," ujarnya.
Pelaku yang juga tetangga kos korban nekat memukul korbannya dengan palu dan menusuknya dengan gunting.
Akibatnya korban mengalami 10 luka robek di kepala akibat benda tumpul dan luka robek di tangan serta perut akibat benda tajam.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.30 Wita. Sata itu, korban Kadek Santrika yang saat itu tengah mandi mencurigai kehadiran seseorang. Korban curiga setelah mendengar ada suara berisik di sebelah kamar mandi kamarnya.
Setelah selesai mandi, korban langsung memakai handuk dan bermaksud keluar kamar mandi.
Namun saat keluar, korban dikagetkan kehadiran pelaku yang tiba-tiba terpeleset dan jatuh dari atas tembok, lalu menimpa korban.
Baca juga: Ojek Online di Makassar Galang Dana untuk Korban Banjir di Sulsel dan Sultra
Pelaku yang panik dan juga malu karena aksinya ketahuan, menjadi kalap dan memukul kepala korban dengan palu. Pria asal Bandar Lampung itu kemudian mencekik korban sekuat-kuatnya serta menusuk korban dengan gunting.
Cekikan pelaku membuat korban lemas dan jatuh pingsan dengan sejumlah luka-luka di tubuhnya.
Saat aksi kekerasan terjadi, teriakan korban sempat didengar oleh seorang pedagang kopi, Endang Suretmi (60), yang berjualan tidak jauh dari TKP.
Endang kemudian memberitahu kepada tetangga korban lainnya yang berada di kos yakni Mansur (54).