Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg di Daerah Ini Disebut Minta Bongkar 4 Makam yang Ada di Lahannya

Kompas.com - 12/06/2019, 21:38 WIB
Abdul Haq ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


TAKALAR, KOMPAS.com - Empat makam di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, dipindahkan paksa hanya karena keluarga berbeda pilihan politik pada Pemilu lalu.

Keluarga korban hanya bisa pasrah lantaran lahan pemakaman disebut milik salah satu caleg yang gagal terpilih.

Pihak kepolsian turun tangan untuk menyelidiki kabar ini.

"Hasil pemeriksaan sementara bahwa lahan tersebut adalah lahan kosong dan hingga saat ini belum ada pengklaim pajaknya, dan besok kami akan lakukan pemeriksaan terhadap pengklaim dari lahan tersebut," kata Bripka Nawir, Kepala Unit Tanah, Harta dan Benda (Tahban) Polres Takalar, Rabu (12/6/2019).

Baca juga: Tradisi Syawalan di Kendal, Ribuan Orang Berdoa di Makam Kiai Guru

Empat makam itu ada di lingkungan Pangkarode, Kelurahan Pattene, Kecamatan Polongbangkeng Selatan.

Makam yang dibongkar adalah makam Mallarangang Daeng Ngopa, Sugi Daeng Ngiji, Labaso Daeng Tunru, serta Nurhayati Daeng Lebong.

Makan dipindahkan oleh keluarga korban pada Minggu (9/6/2019).

"Pemiliknya marah karena kami punya keluarga pilih partai lain," kata Muhammad Rusli, keluarga korban, Selasa (11/6/2019).

Informasi yang dihimpun Kompas.com bahwa lahan seluas 10 are merupakan lahan pemakaman umum warga setempat.

Baca juga: Polisi Bongkar Makam Wanita yang Dibakar Hidup-hidup di Blora

Namun, diklaim oleh caleg yang dimaksud. Caleg itu diketahui gagal meraup suara sesuai dengan penetapan KPUD Takalar.

"Memang katanya lahan tersebut adalah miliknya dan dijadikan pemakaman umum warga di sini, tetapi istrinya datang ke rumah suruh bongkar itu kuburan, katanya karena kami tidak pilih suaminya," kata Abdul Rauf Daeng Ngampa, salah satu keluarga korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com