Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah dan Anak Balitanya Tersambar Petir Saat Mendaki Gunung Sibayak

Kompas.com - 12/06/2019, 21:12 WIB
Hendri Setiawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KABUPATEN KARO, KOMPAS.com- Tiga pendaki Gunung Sibayak, di Kabupeten Karo, Sumatera Utara, disambar petir saat pulang dari pendakian, Rabu (12/6/2019).

Dari ketiga korban yang terkena sambaran petir, dua diantaranya mengalami luka bakar di sekujur  tubuh. Sedangkan seorang lainnya tidak mengalami luka.

Kapolsek Simpang Empat IPTU Deddy Syahputra Ginting mengatakan  kedua korban merupakan ayah dan anak, yaitu Jamil Abadi Nasution (35) dan Rumaisa br Nasution (4).

"Tadi kami mendapatkan informasi awal ada dua orang pengunjung Gunung Sibayak terkena sambaran petir. Dua orang ini ayah dan anak, yaitu ayahnya bernama Jamil Abadi Nasution dan anaknya Maisa Nasution," ucap Deddy sesaat setelah melakukan evakuasi korban, Rabu.

Deddy mengatakan, keduanya telah mendapatkan pertolongan awal dari para pendaki dan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian. 

"Rencananya kita bawa ke rumah sakit terdekat. Untuk saat ini korban menderita luka bakar tapi kita tidak bisa pastikan berapa persen lukanya," ucapnya.

Baca juga: Seorang Nelayan di Aceh Utara Tewas Disambar Petir Saat Melaut

Seorang pendaki yang juga ikut membantu melakukan evakuasi Samuel, mengatakan saat di lokasi kejadian dirinya melihat tubuh Jamil menderita luka bakar.

Setelah melihat kondisi Jamil, mereka langsung membawanya ke tenda untuk melakukan pertolongan pertama. 

"Tadi kondisnya sudah banyak luka bakar, di tangannya sama kakinya, terus bajunya robek-robek. Dari mulai  dada ke bawah sudah kaku, tapi dia masih sadar. Karena di dalam badannya masih ada elektriknya, kami bawa ke tenda, langsung kami selimuti pakai apa yang ada," ucapnya.

Baca juga: Tersambar Petir, Seorang Nelayan Jatuh dan Hilang di Laut

Menurut keterangan dari kerabat korban yang ikut mendaki, Alfian, peristiwa itu terjadi sekira pukul 14.00 WIB. Kondisi saat itu memang sudah mendung.

Karena merasa berbahaya, mereka memutuskan untuk turun.

"Sekitar jam dua  lah tadi kejadiannya bang. Tadi pas sudah mendung turun kami. Aku memang di depan tadi, orang abang sama sepupuku yang satu lagi di belakang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com