20 tahun jual rujak cingur
Mella menjelaskan, ia berjualan rujak cingur sudah berjalan sekitar 20 tahunan.
Saat awal merintis, Mella menjual rujaknya seharga Rp 7.500. Setelah mulai banyak pembeli, rujaknya pun dinaikkan secara berkala, mulai seharga Rp 15.000, Rp 25.000, Rp 35.000, Rp 55.000, hingga terakhir Rp 60.000.
"Saya jual dengan harga Rp 60.000 ini sudah lima tahun lalu. Pembeli juga tidak pernah keberatan dengan harga segitu, baru kemarin-kemarin saja terus diviralkan," kata dia.
Baca juga: Setelah Viral, Rujak Cingur di Surabaya Seharga Rp 60.000 Ramai Pembeli
Menurut Mella, rata-rata para pembelinya merupakan kelas menengah atas. Sebab biasanya para pembeli menggunakan mobil.
Pegawai pemerintahan dan kepolisian juga disebut sering membeli rujak cingur miliknya.
"Bahkan ada yang sekali beli 10 porsi dibungkus," ujarnya.
Selain menjual rujak cingur seharga Rp 60.000, Mella juga menjual rujak petis tanpa kacang dengan harga sama.
Di luar itu, ia juga menjual lontong mie Rp 15.000, gado-gado Rp 15.000, es kopyor Rp 5.000, es blewah Rp 5.000, dan es manado Rp 15.000.
Tulang punggung keluarga
Mella saat ini harus membiayai suaminya, Imron (47) yang mengalami komplikasi sakit batu ginjal dan diabetes.
Setiap pekan, suami Mella itu harus operasi dan cuci darah sebanyak dua kali, yakni setiap hari Senin dan Kamis di Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya.
"Saya yang membiayai segitu banyak dan jadi tulang punggung bagi suami dan anak semata wayang," ujar dia.
Dari penjualan rujak cingurnya itu, Mella pun harus menyisihkan uang tersebut untuk membiayai sang suami berobat di rumah sakit.
Ia berharap dagangannya ke depan semakin laris dan dapat membantu kebutuhan keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.