Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Wanita Penumpang Taksi Online Marah-marah karena Tak Mau Bayar Ongkos, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 12/06/2019, 19:29 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

"Dia nyebar video itu karena dia nggak mau tahu. Intinya ada uang Rp 20.000 di Sekip karena orderannya ke Sekip. Saya sudah bilang, pasti dibayar asal sampai ke PS, tapi si sopir nggak mau tau," ujarnya.

"Terus saya ngomong, 'kalau kamu ngga mau antar ke PS, tunggulah di sini, biar saya ambil uang ke PS dulu untuk bayar kamu'. Tapi dia nggak mau tahu dan ngata-ngatain saya. Malah nyebar video itu tanpa izin," sambungnya.

Baca juga: Viral Video Wisatawan Panik Berlarian Hindari Gelombang Laut, Ini Penjelasan Pengelola

Perdebatan itu berujung pada perginya sopir taksi online tanpa menerima uang ongkosnya.

"Saat itu saya lagi nggak ada uang, tapi sekarang mau saya bayar ongkosnya. Biar orang itu tahu, saya punya uang untuk bayar," ujar Lita.

 Lita mengaku ingin membayar ongkos, tapi pada saat itu dia tidak membawa uang.

"Dia (sopir taksi online) ngomong, 'kalau nggak ada uang kenapa pesen'. Padahal saya sudah ada niat untuk bayar, tapi memang waktu itu saya nggak punya uang. Jadi mau minta dulu sama nenek untuk bayar ongkosnya," kata Lita.

Lita mengaku tidak tahu bahwa perdebatan tersebut direkam oleh sopir taksi online hingga viral di media sosial. Apalagi penyebab keributan dikarenakan ongkos Rp 20.000.

Akibat video viral itu, hujatan terus diterima Lita dari berbagai komentar negatif yang ditujukan padanya

"Risih dengan adanya anggapan orang yang bilang saya mau naik Go-Car tapi nggak mau bayar. Padahal ongkosnya cuma Rp 20.000, saya merasa itu pencemaran nama baik," ucapnya.

Kasus tak mau bayar ongkos taksi

Ketua Persatuan Driver Online Sumatera Selatan (PDOS) Edo mengatakan, kejadian driver taksi online tak dibayar oleh penumpang bukan kali pertamanya terjadi. 

"Kita belum tahu drivernya tergabung ke organisasi mana. Karena pada sibuk Lebaran semua. Tapi kejadian ini sudah kesekian kalinya, cuma baru ini yang viral," kata Edo saat dikonfirmasi dengan pesan singkat.

Edo menjelaskan, kejadian penumpang tak mau membayar taksi online ini hanya bisa membuat driver bersabar dan ikhlas.

"Yang pasti ini kejadian sudah sering dan kami sebagai driver hanya bisa sabar dan ikhlas nahan hati saja dan yakin nanti diganti rezeki yang lain oleh sang pencipta. Mungkin driver yang merekam yang sampai viral sudah sabar, tapi jadi kesal terbawa suasana karena bukan nya minta maaf, penumpangnya malah marah-marah. Faktor itu la membuat driver jadi kesal," ujar Edo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com