KOMPAS.com - Kasus mutilasi di Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian.
Polisi telah memeriksa 10 saksi mata terkait kematian seorang nelayan asal Desa Pinang Mas, Karoman (40).
Karoman yang pamit mencari ikan di sungai dekat rumahnya ditemukan tewas tanpa kepala dan tangan oleh warga.
Sementara itu, anjing pelacak milik polisi mencium jejak darah di jalan setapak di sekitar lokasi. Polisi berharap segera dapat mengungkap kasus tersebut.
Baca fakta lengkapnya berikut ini:
Tim penyidik kepolisian ke Mapolsek Tanjung Raja telah meminta keterangan 10 orang saksi.
Istri korban, Mardiah, juga turut dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Karoman (40), Rabu malam lalu.
Kepala Dusun 2 Desa Pinang Mas Amrullah mengatakan, dirinya tidak tahu secara persis apa tujuan pemanggilan kesepuluh orang itu.
Menurut Amrullah, di antara kesepuluh orang itu ada pemilik lahan sawah yang sering dilalui Karoman saat mencari ikan.
“Saya hanya diperintah kepala desa untuk menghubungi delapan orang, sedangkan istri Karoman bukan saya yang menghubunginya, saya juga tidak tahu apa persis tujuan pemanggilan tersebut, cuma memang di antara yang dipanggil ada yang lahan sawahnya sering dilalui Karoman saat mencari ikan,” katanya
Baca juga: Kasus Mutilasi di Ogan Ilir, Polisi Periksa 10 Saksi
Kasatreksrim Polres Ogan Ilir AKP Malik Fahrin membenarkan, pihaknya sudah memangil 10 orang untuk dimintai keterangan.
Namun Malik enggan mengatakan secara detil materi pemeriksaan dengan alasan untuk kepentingan mengungkap kasus tersebut.
“Untuk saksi-saksi kita terus melakukan pemeriksaan secara marathon, total dengan hari ini sudah kita periksa 10 saksi. Tentu ada teknik dan taktik penyelidikan oleh polisi yang tidak bisa kami sampaikan demi kepentingan mengungkap kasus tersebut,” katanya.
Baca juga: Polisi Cari Potongan Tubuh Korban Mutilasi Ogan Ilir di 3 Lokasi Berbeda
Saat olah TKP ulang pada hari Selasa (11/6/2019), polisi mengerahkan seekor anjing pelacak jenis Belgium Millenois milik Polda Sumsel.
Hasilnya, di titik pertama anjing itu menemukan batang atau bambu pendorong perahu. Setelah itu, anjing tersebut bergerak ke sebuah rumah yang jaraknya sekitar 300 meter dari titik awal tadi.
Di rumah tersebut, anjing pelacak masuk ke dalam gudang di bagian bawah rumah sebanyak 2 kali.
Personel polisi yang membawa anjing pelacak segera memeriksa gudang yang dua kali dimasuki anjing dan menemukan sebuah sepatu bot berwarna kuning yang diduga terdapat bercak darah di bagian atasnya.
“Yang jelas semua berdasarkan petunjuk dari anjing pelacak, namun kami belum bisa menyimpulkan, kami akan lakukan uji forensik dahulu,” kata Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Malik Fahrin.
Baca juga: Anjing Pelacak Temukan Bercak Darah Saat Olah TKP Ulang Kasus Mutilasi di Ogan Ilir
Malik menjelaskan, olah TKP ulang dilakukan karena berdasar temuan awal adanya jejak bercak darah di jalan setapak.
“Sebelumnya kami sudah melakukan olah TKP di empat lokasi dan berdasarkan keterangan saksi dan jeritan korban semuanya berlokasi di air, setelah tim kami kembali melakukan olah TKP berulang-ulang ternyata tim kami menemukan jejak baru berupa ceceran yang kami duga bercak darah di jalan setapak, lalu kami menerjunkan lagi anjing pelacak untuk menelusuri dari mana jejak ceceran darah itu berasal, kami awali dari salah satu TKP, ternyata anjing pelacak itu mengarahkan ke TKP lain yang saling berhubungan,” ungkap dia.
Polisi berharap akan segera mengungkap pelaku pembunuhan Karoman dan mengungkap motif pelaku.
Baca juga: Percepat Ungkap Kasus Mutilasi di Ogan Ilir, Polisi Gelar Olah TKP Ulang
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi pun memastikan jika dalam waktu dekat mereka telah berhasil mengungkap identitas pelaku pembunuhan Karoman.
"Hari ini ada empat saksi lagi yang diperiksa. Termasuk yang mengaku mendengar jeritan korban. Mudah-mudahan dalam waktu dekat pelakunya sudah diketahui," katanya.
Namun, Supriadi masih enggan membeberkan siapa identitas terduga pelaku tersebut.
"Belum, kan masih diperiksa," ujarnya.
Selain itu, petugas juga melakukan peluasan untuk mencari bagian tubuh Karoman yang sampai saat ini belum ditemukan.
"Masyarakat juga membantu kita untuk mencari potongan tubuh korban, memang sampai sekarang belum ditemukan. Kita akan upaya mencari terus, sekarang sudah diperluas," katanya.
Baca juga: Polisi Imbau Pelaku Mutilasi Menyerahkan Diri atau Diberi Tindakan Tegas
Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.