Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Perpeloncoan terhadap Junior, 4 Siswa Resmi Dikeluarkan

Kompas.com - 12/06/2019, 15:57 WIB
Nansianus Taris,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Warga Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), dihebohkan dengan beredarnya video aksi perpeloncoan oleh senior terhadap junior di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Maritim, Selasa (11/6/2019). 

Dua video yang masing-masing berdurasi 29 detik itu pun sontak menyedot perhatian warganet di Kota Maumere. 

Pihak SMK Bina Maritim Maumere mengambil sikap tegas terhadap 2 orang siswa sebagai pelaku perpeloncoan terhadap junior tersebut, 1 orang merekam video dan 1 orang lagi menyebarkan video di history WhatsApp.

Baca juga: Praktik Perpeloncoan di SMKN 1 Karossa Terekam Video 

"Empat siswa ini kami keluarkan dari sekolah. 2 pelaku kekerasan YR dan RF, 1 perekam video DLD dan 1 menyebarkan video di story WhatsApp AAN, keputusan kami sudah final. Apa yang mereka lakukan sudah mencoreng nama baik sekolah," ungkap Kepala SMK Bina Maritim Minsri Sadipun kepada awak media di sekolah, Rabu (12/6/2019). 

"Kenapa bukan pelaku kekerasan saja yang dikeluarkan? Karena kalau tidak ada yang rekam dan sebarkan video di media sosial tentu peristiwa ini tidak jadi separah ini. Keempatnya dikeluarkan dari sekolah," sambungnya. 

Ia mengatakan, pihak sekolah sama sekali tidak mengetahui aksi perpeloncoan itu. 

"Kami kaget sudah viral di media sosial. Kami sama sekali tidak tahu," katanya. 

Aksi perpeloncoan itu, lanjut Minsri, merupakan kejadian pertama selama 20 tahun berdirinya SMK Bina Maritim. 

Baca juga: Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang Buka Posko Pengaduan Perpeloncoan

Dia menegaskan, aksi kekerasan senior terhadap junior tidak pernah diajarkan di sekolah. Kejadian yang ada sekarang itu murni tindakan siswa sendiri. 

"Kami ada aturan tertulis, dilarang melakukan kekerasan terhadap sesama. Apabila ada yang menjadi korban kekerasan dari teman, segera lapor. Tetapi, selama ini tidak pernah terjadi," ujarnya.

Dia menambahkan, peristiwa perpeloncoan senior terhadap junior yang tengah viral itu terjadi di luar sekolah, bukan dalam kompleks. Sehingga, pihaknya tidak tahu jika ada aksi kekerasan siswa senior terhadap junior. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com