Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Bencana Hujan Abu Gunung Sinabung, Ganggu Ujian Siswa SD hingga Warga Kekurangan Air Bersih

Kompas.com - 12/06/2019, 12:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

3. Warga tak bisa pergi berladang

Warga Desa Naman sebagian besar berprofesi sebagai petani. Ladang mereka kini tertutup abu vulkanik.

"Kalau sudah abu begini, enggak bisa ngapa-ngapain, karena kan kami semua berladang, kalau sudah abu begini enggak bisa lah kami berladang," ujar dia.

Sementara itu, warga lainnya, Roberto Sitepu, menyampaikan, abu vulkanik Sinabung yang mengguyur desa ini mengganggu, terutama pada pernapasan dan pengelihatan warga.

"Kasian anak-anak ini enggak pakai masker," ujar Roberto, di depan rumahnya.

Baca juga: Dampak Abu Vulkanik Sinabung, Warga Memilih Berdiam di Rumah

4. Warga kekurangan air bersih

Ilustrasi air bersihTHINKSTOCKS/KENZAZA Ilustrasi air bersih

Masyarakat Desa Naman saat ini membutuhkan air bersih dan masker. Desa ini menjadi salah satu desa terparah terpapar abu vulkanik Sinabung.

"Kami saat ini butuh air bersih, masker, dan kalau bisa pemadam menyiram bukan hanya jalan, sengnya juga, biar bersih semua," ujar Roberto, salah satu warga.

Seperti diketahui, Gunung Api Sinabung, yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali erupsi, Minggu (9/6/2019) dengan tinggi kolom abu vulkanik mencapai 7.000 meter dengan awan panas guguran ke sektor tenggara 3.500 meter, 3.000 meter sektor selatan dari puncak Gunung Sinabung.

Baca juga: Pasca-erupsi, Aktivitas Gunung Sinabung Mulai Berangsur Turun

5. Aktivitas Gunung Sinabung cenderung menurun

Pihak PVMBG, BPBD dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan meninjau langsung kondisi desa di sekitar Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang penduduknya akan dipulangkan.KOMPAS.com/HENDRI SETIAWAN Pihak PVMBG, BPBD dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan meninjau langsung kondisi desa di sekitar Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang penduduknya akan dipulangkan.

Pasca erupsi di sertai dengan awan panas guguran pada Minggu (9/6/2019) kemarin, kondisi Gunung api Sinabung sudah mulai menunjukkan penurunan aktivitas erupsi.

Saat ini Gunung api Sinabung hanya didominasi oleh kegempaan dan hembusan, Minggu kemarin, Sinabung kembali erupsi sekitar pukul 16.28 WIB dengan ketinggian kolom abu vulkanik mencapai 7000 meter dan awan panas guguran mengarah ke dua sisi yakni, sisi selatan tenggara, dan timur selatan sejauh 3000 meter.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Gunung Api Sinabung, melalui tim tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung, Estu Kriswati mengatakan, aktivitas Sinabung mulai turun sejak pukul 24.00 WIB malam tadi. Lanjutnya, saat ini aktivitas Sinabung hanya bersifat hembusan.

"Kondisi sinabung kini mengalami penurunan sejak erupsi kemarin, saat ini sudah mulai reda, dari visual juga terlihat hanya hembusan setinggi 100 sampai 500 meter," ujar Estu Kriswati, di pos PVMBG Gunung api Sinabung, Senin (10/6/2019).

Baca juga: Fakta Erupsi Gunung Sinabung, Tinggi Kolom Abu 7.000 Meter hingga Hujan Abu Sampai ke Aceh

Sumber: KOMPAS.com (Hendri Setiawan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com