KOMPAS.com - Ratusan orang datang dalam acara dialog yang membahas kontroversi desain Masjid Al Safar di KM 88 Tol Cipularang.
Masjid yang dibuat firma arsitek milik Ridwan Kamil, Urbane Indonesia, akhir-akhir ini dikaitkan dengan simbol segitiga dan mata satu atau iluminati.
Sementara itu, berita wahana permainan paris swing alias kursi gantung roboh di pasar rakyat Kabupaten Malang roboh, Minggu (9/6/2019), juga menjadi sorotan.
Akibatnya, lima orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Polisi setempat menduga penyebab kecelakaan adalah masalah kelistrikan.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Ratusan orang datang untuk menyaksikan pertemuan tersebut. Bahkan, banyak yang tak bisa masuk lantaran kapasitas gedung terbatas. Hadir pula para pimpinan MUI Jabar, termasuk Ketua MUI Jabar Rahmat Syafei.
Ridwan Kamil dan Rahmat Baequni mendapat waktu masing-masing 30 menit untuk menjelaskan hal tersebut. Dalam kesempatan itu, Rahmat memberikan presentasi berjudul Paganisme Moderen.
Salah satu isinya, menggambarkan perkembangan sejarah terbentuknya simbol-simbol yang berkaitan dengan zionisme maupun iluminati.
Sementara itu, Ridwan menuturkan soal latar belakang karya arsitekturnya di sejumlah masjid hingga multitafsir dalam dunia arsitektur.
Baca berita selengkapnya: 30 Menit Penjelasan Ridwan Kamil dan Ustaz Rahmat soal Desain Masjid Al Safar
Hal itu dijelaskan Bupati Mamuju Hasbi Wahid saat menggelar sidak ke sejumlah intansi, termasuk RSUD Mamuju seusai upacara bendera, Senin (10/6/2019).
Penerapannya, pemotongan gaji 20 persen bagi ASN yang tidak masuk kerja pada hari pertama, 50 persen yang tidak masuk kerja hingga hari kedua dan 100 persen atau tidak bakal menerima gaji selama sebulan bagi ASN yang tidak masuk kerja selama tiga hari.
Baca berita selengkapnya: Bolos Sehari, Gaji PNS Dipotong 20 Persen, kalau Sampai 3 Hari Jadi 100 Persen
Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djuariyahh menjelaskan, saat mesin penggerak wahana mati, penumpang banyak yang turun dari kursi karena mengira permainan telah selesai. Setelah itu, seorang teknisi memperbaiki dan memutar kembali wahana kursi gantung dengan kecepatan tinggi.
"Sebagian anak yang menaiki wahana turun dan wahana kembali berputar dalam kecepatan tinggi. Akibatnya wahana tersebut hilang keseimbangan dan roboh ke sebelah selatan," ucap dia.
Baca berita selengkapnya: Mesin Mati, Wahana Kursi Gantung Pasar Rakyat Roboh
"Mungkin ada saling lihat, jadi terjadi ketersinggungan. Anggota polisi narik senjata terus ditembak ke bagian tangan anggota TNI, langsung ditarik dan dibawa ke rumah sakit. Tapi semuanya sudah damai, tersangka dan korban sudah ketemu," kata Supriadi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (11/6/2019).
Supriadi mengatakan, meskipun sudah menempuh jalur damai, sanksi dari satuan masing-masing akan tetap dikenakan jika kedapatan adanya kesalahan dari kejadian itu.
Baca berita selengkapnya: Polisi Tembak 2 Anggota TNI Hanya karena Hal Ini
Di usia yang renta, dia mengaku sangat merindukan anak bungsunya tersebut dan Lasito pulang untuk menjenguknya.
Untuk memudahkan mengingat kepergian anaknya, Nyami menghitung berapa kali lebaran Lasito tidak pulang saat lebaran.
“Saya ngitungnya lebaran. Usia saya sudah 98 lebaran, kalau anak saya sudah 20 lebaran ini tidak pulang,” ujarnya dengan suara pelan.
Saat ini, Nyami masih menempati rumah yang dibangunnya bersama dengan suaminya yang telah lama meninggal. Keadaan rumahnya yang terbuat dari kayu dan bambu tersebut juga sudah terlihat rapuh.
Baca berita selengkapnya: Selama 20 Tahun, Nenek 98 Tahun Ini Menunggu Anak Bungsunya Pulang Saat Lebaran
Sumber: KOMPAS.com (Sukoco, Aji YK Putra, Rachmawati, Junaedi, Dendi Ramdhani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.