Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Banjir Bandang di Konawe Utara, Evakuasi Ribuan Warga Terisolir hingga Tanggap Darurat 14 Hari

Kompas.com - 11/06/2019, 13:07 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Rachmawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Status tanggap darurat bencana banjir bandang di Kabupaten Konawe telah ditetapkan selama 14 hari oleh Bupati Konawe Utara, Ruksamin.

Sementara itu, berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga hari Senin (10/6/2019) tercatat ada 38 desa, 3 kelurahan dan 6 kecamatan yang terendam banjir bandang.

Tak hanya itu, ada 185 rumah warga hanyut, 1.235 unit rumah terendam banjir dan 5.111 jiwa dari 1.420 kepala keluarga mengungsi. Lalu kerusakan juga terjadi di sektor pertanian, yaitu 970,3 hektare, lahan jagung 83,5 hektare dan lainnya 11 hektare.

Berikut ini fakta lengkap bencana banjir bandang di Konawe:

1. Data kerusakan banjir bandang di Konawe

Data BNPB dan BPBD Konawe Utara terkait dampak banjir (istimewa)Data BNPB dan BPBD Konawe Utara terkait dampak banjir di Konawe Utara Data BNPB dan BPBD Konawe Utara terkait dampak banjir (istimewa)

Kepala pusat data, informasi dan humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kendala yang masih dihadapi petugas di lapangan adalah arus aliran air masih deras sehingga penggunaan sampan mesin tidak dapat menjangkau wilayah terisolir.

Selain itu, minimnya peralatan untuk membantu evakuasi dan penyelamatan di lapangan.

Saat ini, kata Sutopo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara mendata kerusakan fasilitas umum berupa 3 jembatan putus, 5 masjid dan dua puskesmas serta 3 puskesmas pembantu. Sedangkan fasilitas pendidikan yang terendam banjir ada 5 unit SD dan 3 bangunan SMP dan 3 pasar juga mengalami kondisi yang sama.

"BPBD melaporkan jembatan penghubung Desa Laronanga ke Desa Puwonua hanyut, jembatan lain di Desa Padalerutama tidak dapat dilalui karena terendam banjir, jembatan putus yang menghubungkan Desa Tanggulari ke Desa Tapuwatu dan jembatan antar-provinsi di Asera," kata Sutopo dalam rilis persnya.

Baca juga: Ingin Selamatkan Kakek, Nenek, dan Adik yang Kelaparan, Gadis Ini Nekat Terobos Banjir Samarinda

2. Bupati Konawe Utara tetapkan masa tanggap darurat 14 hari

Personel Basarnas Kendari mengevakuasi korban banjir bandang di wilayah terisolir yang terjebak di atap rumahnya di Desa Tanggawuna, Konawe, Sulawesi Tenggara, Minggu (9/6/2019). Akibat banjir bandang Sungai Konaweha sebanyak 38 desa dan 6 kelurahan di Kabupaten Konawe terendam banjir dengan data sementara dari pihak BPBD Konawe sebanyak 1.097 unit rumah terendam sedangkan pengungsi sebanyak 4.291 jiwa, sedangkan jalan trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Tenggara-Sulawesi Selatan putus akibat jembatan penghubung ambruk sekitar pukul 18.00 Wita.ANTARA FOTO/JOJON Personel Basarnas Kendari mengevakuasi korban banjir bandang di wilayah terisolir yang terjebak di atap rumahnya di Desa Tanggawuna, Konawe, Sulawesi Tenggara, Minggu (9/6/2019). Akibat banjir bandang Sungai Konaweha sebanyak 38 desa dan 6 kelurahan di Kabupaten Konawe terendam banjir dengan data sementara dari pihak BPBD Konawe sebanyak 1.097 unit rumah terendam sedangkan pengungsi sebanyak 4.291 jiwa, sedangkan jalan trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Tenggara-Sulawesi Selatan putus akibat jembatan penghubung ambruk sekitar pukul 18.00 Wita.

Bupati Konawe Utara Ruksamin telah menetapkan status tanggap darurat banjir di wilayah itu selama 14 hari, terhitung 2 Juni 2019 hingga 16 Juni 2019.

Sementara itu, upaya penanganan terus dilakukan, antara lain pengoperasian pos komando penanganan darurat banjir yang berada di rumah jabatan bupati, evakuasi dan penyelamatan, penanganan warga terdampak, pendataan serta mengaktifkan jaringan komunikasi untuk penanganan darurat.

Berdasara data dari BNPB hingga Senin (10/6/2019) menyebutkan, ada 38 desa, 3 kelurahan dan 6 kecamatan yang terendam banjir bandang.

Baca juga: 5 Fakta Banjir Bandang di Sulawesi dan Kalimantan, 56 Rumah Hanyut hingga Jenazah Diangkut dengan Perahu Karet

3. Ribuan korban banjir yang terisolasi telah dievakuasi

Dandim 1417/Kendari Letkol Cpn Fajar Lutvi  Haris Wijaya membantu proses evakuasi warga korban banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sultra dengan menggunakan Helikopter milik BNPB RI (Foto Dokumen Kodim 1417/Kendari)Warga korban banjir di 2 Kecamatan yang masih terisolir dievakasi dengan menggunakan Helikopter Dandim 1417/Kendari Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya membantu proses evakuasi warga korban banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sultra dengan menggunakan Helikopter milik BNPB RI (Foto Dokumen Kodim 1417/Kendari)

Sebanyak 1.200 korban banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara dievakuasi menggunakan helikopter dan perahu karet, Senin (10/6/2019). Ribuan warga itu berasal dari dua kecamatan yang masih terisolasi banjir.

Menurut keterangan Dandim 1417 Kendari Letkol Cpn Fajar Lutfi Haris Wijaya yang ikut dalam proses evakuasi mengatakan bahwa wilayah itu sudah digenangi banjir sejak Minggu (2/6/2019).

"Tim melakukan evakuasi 1.200 korban banjir dari Kecamatan Wiwirano dan Kecamatan Landawe dengan menggunakan helikopter milik BNPB," kata Fajar melalui pesan WhatsApp, Senin (10/6/2019).

Baca juga: BNPB: 5.111 Korban Banjir Konawe Utara Masih Mengungsi

4. Warga yang sakit harus segera mendapat perawatan

Warga membantu mengangkat sepeda motor milik korban banjir bandang di Desa Ameroro, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Minggu (9/6/2019). Pihak BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat ada 7 kabupaten yang terdampak banjir bandang pasca hujan akibat meluapnya Sungai Konaweha dan Sungai Lasolo yang disebabkan alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan penambangan nikel.ANTARA FOTO/JOJON Warga membantu mengangkat sepeda motor milik korban banjir bandang di Desa Ameroro, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Minggu (9/6/2019). Pihak BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat ada 7 kabupaten yang terdampak banjir bandang pasca hujan akibat meluapnya Sungai Konaweha dan Sungai Lasolo yang disebabkan alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan penambangan nikel.

Letkol Cpn Fajar mengatakan, banyak akses jalan putus karena diterjang banjir.

Evakuasi warga korban banjir melalui jalur darat juga tidak bisa dilakukan. Untuk itu, tim evakuasi di lapangan harus menggunakan helikopter. Sebagian lagi warga dievakuasi dengan perahu karet (LCR).

Namun demikian, lanjut Fajar, hingga hari ini tim gabungan belum menerima informasi terkait adanya korban jiwa dalam musibah banjir bandang di Konawe Utara.

Menurut Fajar, ada sejumlah warga yang harus segera dievakuasi karena melihat kondisi hujan yang masih berlanjut terus.

"Ada 6 orang sakit yang harus didahulukan dievakuasi ke Rumah Sakit Konawe Utara, sementara untuk korban lainnya dievakuasi ke tempat yang lebih aman," ungkapnya.

Baca juga: Banjir Konawe Utara, 1.200 Korban yang Terisolasi Dievakuasi

5. Viral video rumah terseret banjir

Jembatan Asera yang menghubung antara Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah putus diterjang banjir bandang di Kabupaten Konawe Utara,  tercatat 6 enam kecamatan terisolir dan ribuan jiwa mengungsi (foto istimewa)Kiki Andi Pati Jembatan Asera yang menghubung antara Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah putus diterjang banjir bandang di Kabupaten Konawe Utara, tercatat 6 enam kecamatan terisolir dan ribuan jiwa mengungsi (foto istimewa)

Sebuah video yang didapatkan KompasTV memperlihatkan detik-detik dua rumah di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, hanyut terseret arus banjir.

Dari video tersebut, tampak satu rumah di Kelurahan Ameroro, Kecamatan Uepai, terseret arus banjir yang begitu deras. Banjir menyeret rumah yang terbuat dari papan.

Tidak diketahui apakah ada warga yang berada di rumah tersebut. Namun, tampak sejumlah warga di dalam video itu sudah mengungsi ke lokasi lain yang lebih aman.

Satu rumah lainnya berbahan kayu juga tampak hanyut terseret ombak. Rumah tersebut langsung hilang ditelan arus banjir yang begitu deras.

Baca juga: Video Detik-detik Rumah di Konawe Hanyut Terseret Banjir Bandang

Sumber: KOMPAS.com (David Oliver Purba, Kiki Andi Pati)/ Kompas.tv

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com