MANADO, KOMPAS.com - Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, mengeluarkan guguran lava, Selasa (11/6/2019).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, guguran lava terdengar pukul 00.33 Wita.
Bunyi guguran lava dari lemah sampai sedang. Selain itu, dua kawah Gunung Karangetang juga mengeluarkan asap setinggi 600 sampai 700 meter.
Baca juga: Gunung Agung Meletus, Kolom Abu Capai 1 Kilometer
Petugas Pos Pengamatan Gunung Karangetang, Yudia Prama Tatipang menjelaskan, guguran lava dan asap setinggi 600 dan 700 meter itu berdasarkan periode pengamatan, Selasa dari pukul 00.00-06.00 Wita.
"Pukul 00.33 Wita terdengar bunyi guguran lava lemah sampai sedang," katanya seperti dikutip dari rilis tertulis, Selasa.
Lanjut dia, secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.
"Kawah utama mengeluarkan asap bertekanan kuat. Teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 700 meter di atas puncak," ujarnya.
Baca juga: Pasca-erupsi, Aktivitas Gunung Sinabung Mulai Berangsur Turun
Asap kawah dua, kata dia, juga mengeluarkan asap putih tebal dengan tekanan gas kuat.
"Tinggi lebih kurang 600 meter dari atas puncak kawah. Tingkat aktivitas Gunung Karangetang saat ini masih pada level III (siaga)," jelasnya.
Ia mengimbau, warga pengunjung atau wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2.5 kilometer dari puncak kawah dua dan kawah utama.
Serta area perluasan sektoral dari kawah dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 kilometer, yaitu wilayah yang berada di antara Kali Batuare dan Kali Saboang.
Baca juga: Asap hingga 600 Meter Keluar dari Puncak Kawah Gunung Karangetang
Warga di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.