Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tersesat Gara-Gara Aplikasi Peta Digital | "One Way" Buat Tangerang-Bandung 10 Jam

Kompas.com - 11/06/2019, 07:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Rachmawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wisatawan asal Tangerang Selatan, Novian, tak menyangka akan tersesat di tengah perkebunan teh di kaki Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jumat (7/6/2019).

Saat itu, Novian dan keluarganya menuju ke Kawah Papandayan dengan mengikuti arahan dari aplikasi peta digital di telepon pintar miliknya.

Namun, bukan kawah yang mereka temui, tetapi justru perkebunan teh dan jalan bebatuan yang sempit.

Sementara itu, berita tentang evakuasi ribuan korban banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, juga menjadi sorotan. Para korban banjir itu dievakuasi menggunakan helikopter dan perahu karet, Senin (10/6/2019).

Baca berita populer nusantara secara lengkap:

1. Gunakan aplikasi peta, wisatawan ini tersesat di kebun teh

Ilustrasi GPS tracker kendaraan tambahan keamanancrid.com Ilustrasi GPS tracker kendaraan tambahan keamanan

Maksud hati ingin mencari petunjuk arah dengan menggunakan aplikasi peta digital, Novian dan keluarga justru tersesat di tengah perkebunan teh di wilayah kaki Gunung Papandayan, tepatnya di blok Perkebunan Tibet perbatasan Kabupaten Garut dan Kampung Papandayan, Desa Neglawangi, Jumat (07/06/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.

Peristiwa ini berawal saat Novian dan keluarganya hendak bermaksud mengunjungi Kawah Papandayan Garut dengan mengendarai mobil. Novian berkendara melalui Jalan Pangalengan - Neglawangi Kabupaten Bandung untuk mencari arah dan menggunakan aplikasi peta.

"Akan tetapi bukannya sampai ke tujuan, malah tersesat ke jalan perkebunan teh atau hutan dengan medan jalan tanah dengan bebatuan yang rusak dan sempit. Sehingga mobil yang dikendarai sedikit trouble," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/6/2019).

Baca berita selengkapnya: Gunakan Aplikasi Peta Digital, Wisatawan Ini Tersesat di Tengah Kebun Teh hingga Dievakuasi Polisi

2. Evakuasi ribuan korban banjir yang terisolasi di Konawe

Dandim 1417/Kendari Letkol Cpn Fajar Lutvi  Haris Wijaya membantu proses evakuasi warga korban banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sultra dengan menggunakan Helikopter milik BNPB RI (Foto Dokumen Kodim 1417/Kendari)Warga korban banjir di 2 Kecamatan yang masih terisolir dievakasi dengan menggunakan Helikopter Dandim 1417/Kendari Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya membantu proses evakuasi warga korban banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sultra dengan menggunakan Helikopter milik BNPB RI (Foto Dokumen Kodim 1417/Kendari)

Dandim 1417 Kendari Letkol Cpn Fajar Lutfi Haris Wijaya yang ikut dalam proses evakuasi mengatakan bahwa wilayah itu sudah digenangi banjir sejak Minggu (2/6/2019).

"Tim melakukan evakuasi 1.200 korban banjir dari Kecamatan Wiwirano dan Kecamatan Landawe dengan menggunakan helikopter milik BNPB," kata Fajar melalui pesan WhatsApp, Senin (10/6/2019).

Dia mengatakan, karena akses jalan putus, evakuasi warga korban banjir melalui jalur darat juga tidak bisa dilakukan, tim evakuasi di lapangan harus menggunakan helikopter.

Sebagian lagi warga dievakuasi dengan perahu karet (LCR). Namun demikian, lanjut Fajar, hingga hari ini tim gabungan belum menerima informasi terkait adanya korban jiwa dalam musibah banjir bandang di Konawe Utara.

Baca berita selengkapnya: Banjir Konawe Utara, 1.200 Korban yang Terisolasi Dievakuasi

3. Terduga teroris ditangkap saat beli buah di pasar

Kediaman yang ditempati Sodik bersama istri dan mertuanyaAntaranews Kediaman yang ditempati Sodik bersama istri dan mertuanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com