Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Angka Kecelakan Angkutan Lebaran di Jabar Menurun

Kompas.com - 10/06/2019, 19:56 WIB
Dendi Ramdhani,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, angka kecelakan angkutan lebaran selama arus mudik dan balik menurun.

Dari data yang ia terima, hingga Senin (10/6/2019) jumlah kecelakaan tahun ini mencapai 400 insiden dengan korban meninggal dunia sejumlah 97 orang.

"Secara statistik kecelakaan tahun lalu sekitar 1000-an, tahun ini hanya 400 orang. Yang meninggal dunia tahun lalu 227 sekarang sekitar 97 jadi sudah berkurang jauh," ungkap Emil, sapaab akrabnya usai menggelar rapat evaluasi arus mudik dan balik di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (10/6/2019).

Baca juga: Soal Desain Masjid Al Safar, Ustaz Rahmat Bantah Ingin Jatuhkan Ridwan Kamil

Emil mengatakan, penurunan angka kecelakaan merupakan dampak positif dari berbagai strategi seperti konsep one way, menutup rest area, dan pembatasan truk barang.

Namun, salah satu catatan minor tahun ini yakni di jalur Priangan Timur yang belum menampakan kelancaran signifikan.

"Evaluasi yang agak kurang baik masih di jalur Priangan Timur. Maka tahun ini kita lelang Cigatas kalau itu hadir suatu hari dalam waktu tidak terlalu lama solusi untuk jalan Priangan Timur, alternatif itu terselesaikan," jelasnya. 

Emil menambahkan, pergerakan arus mudik dan balik belum selesai. Selain itu, ia juga mengungkapkan jumlah pemudik dengan kendaraan roda dua mulai berkurang kendati masih mendominasi jumlah angkutan lebaran.

"Saya laporkan secara umum ada peningkatan di jalur tol dan pengurangan orang naik motor. Jadi orang mudik naik motor berkurang orang yang milih jalan tol ini orang memanfaatkan peningkatan jalur di sana," ungkapnya. 

Baca juga: Liburan Usai, Ridwan Kamil Minta ASN Pemprov Jabar Naik Kelas

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Herry Antasari menambahkan, penanganan arus balik dan operasi ketupat diperpanjang sampai tanggal 13 Juni. Sementara pembatasan truk barang diperpanjang hingga tanggal 12 Juni.

"Menurut informasi hingga Sabtu kemarin baru (jumlah arus balik) 37 persen. Puncak itu kan kemarin dan hari ini. Saya tidak tahu kalau sekarang mungkin sudah 80 persen. Karenanya kepolisian memperpanjang operasi ketupat sampai tanggal 13 Juni yang seharusnya hari ini selesai. Kalau Dishub sampai tanggal 13," katanya. 

Adapun untuk kemacetan di wilayah Priangan, kata Herry, disebabkan volume kendaraan yang terus melonjak.

"Sebetulnya Priangan gak ada masalah, hanya volume yang bertambah saja. Kalau dari segi rekayasa lalu lintas yang diterapkan kepolisian dan Kemenhub dan Dishub saya kira lebih baik penanganannya terutama kita lihat saat menangani arus mudik," ungkapnya.

Baca juga: Kontroversi Masjid Al Safar, Ridwan Kamil Sebut Taat pada Ulama

Ia melanjutkan, situasi arus mudik memang relatif lebih lancar dibandingkan arus balik. Penyebabnya, gelombang keberangkatan saat arus mudik terpecah lantaran waktu libur yang lebih panjang.

"Hanya memang volume ketika arus balik memang begitu tinggi dalam waktu pendek. Ketika arus mudik ada dua puncak dan dua keberangkatan. Untuk arus balik sudah tinggal tiga hari, dan semuanya bersamaan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com