Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga, Terduga Teroris Sukoharjo Dikenal Tertutup dan Jarang Pulang

Kompas.com - 10/06/2019, 17:26 WIB
Caroline Damanik

Editor

SOLO, KOMPAS.com - Terduga teroris SR (34) yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, dikenal tertutup.

Setidaknya itu yang disampaikan oleh Supardi, Ketua RT 007 Semanggi, Senin (10/6/2019).

"Orangnya itu sangat tertutup. Sebulan sekali belum tentu masuk rumah itu (kontrakan)," kata Supardi.

SR, lanjut dia, selama ini tinggal di rumah kontrakan di RT 007/RW 005 Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Baca juga: 7 Fakta Bom Bunuh Diri di Pos Polisi Kartasura, Terduga Pelaku Luka Parah hingga Bom Low Explosive

Supardi menuturkan, SR sebenarnya sudah lama tinggal di Semanggi. Namun karena rumahnya terkena dampak relokasi dari pemerintah, dia kemudian membeli rumah di kawasan Krajan Mojolaban.

"Di Semanggi statusnya ngontrak. Karena kesehariannya kalau pagi jualan sandal, topi, baju di Pasar Klitikan Semanggi. Siangnya ke Krajan Mojolaban nyablon," ungkapnya.

SR ditangkap tim Densus 88 Antiteror pada Minggu (9/6/2019) siang. Dia ditangkap atas dugaan terlibat ledakan bom di depan pos pantau Lebaran di Simpang Tiga Tugu Kartasura pada Senin (3/6/2019) malam.

Kemudian pada Minggu malam sekitar pukul 19.00 WIB, rumah kontrakan SR di Semanggi digeledah tim Densus bersama kepolisian.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sukoharjo

Supardi mengaku ikut menyaksikan proses jalannya penggeledahan di rumah kontrakan milik SR itu. 

"Pukul 19.00 WIB ada penggeledahan di rumah kontrakan SR oleh kepolisian. Saya diminta untuk ikut menjadi saksi saat penggeledahan," katanya.

Baca juga: 5 Warga Garut yang Diduga Teroris Dipulangkan, Diantar Densus 88

Menurut Supardi, dari hasil penggeledahan itu, polisi membawa sebuah telepon genggam dan sepeda motor. (Labib Zamani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com