KOMPAS.com - Bencana banjir melanda sejumlah daerah dalam sepekan terakhir. Salah satunya banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Dari data yang didapatkan Kompas.com, 6 kecamatan dan 28 desa di wilayah tersebut terdampak banjir.
Berdasar data dari BPBD Konawe Utara, 1.054 kepala keluarga dan 4.089 jiwa mengungsi dan 56 rumah hanyut terseret arus banjir.
Sementara itu, tiga dusun di Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, juga diterjang banjir bandang pada Sabtu (8/6/2019) pagi. Sebanyak 268 kepala keluarga terdampak banjir, satu di antaranya meninggal dunia.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Terjangan banjir bandang merobohkan jembatan yang menghubungkan Provinsi Sultra dengan Sulawesi Tengah di Kecamatan Asera, Konawe Utara, Minggu (9/6/2019).
Robohnya jembatan penghubung antarprovinsi itu membuat masyarakat di Kecamatan Asera, Oheo, Landawe, Langgikima, Andowia, dan Wiwirano terisolasi.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, Djasmiddin menjelaskan, kondisi air di sungai naik drastis hingga 10 meter dan air masuk ke badan jembatan.
Arus sungai yang menghubungkan Sungai Lalindu dengan Sungai Lalasolo itu pun semakin deras. Dampaknya, bangunan penyangga jembatan sepanjang 5 meter jebol.
“Yang jebol itu dari arah Oheo menuju wanggudu. Sudah tidak bisa dilewati,” ungkap Djasmiddin dikonfirmasi, Minggu siang.
Baca juga: Jembatan Penghubung Sultra dan Sulteng Putus, 6 Kecamatan Terisolasi
BPBD Kalbar mencatat, sebanyak 268 kepala keluarga terdampak banjir dan satu di antaranya meninggal dunia.
"Ada yang satu orang meninggal dunia bernama Heru Gunawan (19). Diduga terbawa arus banjir. Jenazahnya ditemukan pukul 10.00 WIB," kata Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, TTA Nyarong, kepada Kompas.com, Sabtu sore.
Menurut dia, BPBD Kalbar saat ini masih melakukan penanganan terhadap warga terdampak banjir. Berdasarkan informasi terakhir, banjir sudah berangsur surut.