Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Jokowi Belanja Buah dan Ulekan di Pasar Gede Solo | Kisah Polisi Ganjal Ban di Jalur Tengkorak Sarangan

Kompas.com - 10/06/2019, 07:48 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Rachmawati

Tim Redaksi

3. Gunung Sinabung kembali erupsi

Gunung Api Sinabung, yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali erupsi, Minggu (9/6/2019) dengan tinggi kolom abu vulkanik mencapai 7.000 meter dengan awan panas guguran ke sektor tenggara 3.500 meter, 3.000 meter sektor selatan dari puncak Gunung Sinabung.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Api Sinabung melalui tim pemantau gunung api mencatat Gunung Api Sinabung kembali erupsi pada pukul 16.20 WIB.

"Aktivitas Gunung Api Sinabung sampai saaat ini masih berstatus siaga dalam artian aktivitas Sinabung masih cukup tinggi. Tadi terjadi erupsi pada tanggal sembilan dengan tinggi kolom mencapai 7.000 meter dengan awas panas mengarah ke selatan tiga kilometer dan mengarah timur tenggara 3,5 kilometer," ujar Armen Putra, pengamat Gunung Api Sinabung di pos PVMBG Sinabung, Minggu (9/6/2019).

Baca berita selengkapnya: Gunung Api Sinabung Kembali Erupsi dengan Ketinggian Kolom Abu 7.000 Meter

4. Pasukan polisi ganjal ban di jalur tengkorak Sarangan

 Anggota Kepolisian Resor Magetan yang bertugas sebagai tim pengganjal ban di tiungan dan tanjakan curam di jalyr Telaga Sarangan yang selalu siap membantu pengguna jalan yang kesulitan menanjak.KOMPAS.com/SUKOCO Anggota Kepolisian Resor Magetan yang bertugas sebagai tim pengganjal ban di tiungan dan tanjakan curam di jalyr Telaga Sarangan yang selalu siap membantu pengguna jalan yang kesulitan menanjak.
Kisah Bripka Arif dan rekan-rekannya dari Polres Magetan untuk bertugas dan berjaga di tikungan tajam dengan tanjakan curam tersebut di jalur wisata Sarangan, Maegatan, menjadi sorotan.

Dia dan belasan polisi lainnya harus sudah siap berjaga dengan kayu pengganjal ban.

Anggota Polres Magetan itu mengaku sudah 6 tahun ditugaskan menjadi anggota ganjal ban di tanjakan di wisata Sarangan.

Bripka Arif mengaku bisa bertugas tiga kali, yaitu pada Hari Raya Lebaran, Tahun Baru dan Hari Raya Idul Adha.

Dia mengaku tahu betul tanda-tanda kendaraan yang tidak akan mampu menanjak sampai ke atas.

"Biasanya kalau suara mesinnya berat, kami sudah waspada untuk mengantisipasi dengan ganjal," ujarnya Sabtu (8/6/2019).

Baca berita selengkapnya: Kisah Pasukan Polisi Ganjal Ban di Jalur Maut Sarangan, demi Nyawa hingga Dikerjai Pengendara

5. Tak ada jembatan, warga desa di NTT pikul motor seberangi sungai

Foto : Warga desa Rendeteno pikul motor dan menyebrang kali Aesesa menuju kota Mbay, Minggu (9/6/2019). Dokumen warga Desa Rendeteno Foto : Warga desa Rendeteno pikul motor dan menyebrang kali Aesesa menuju kota Mbay, Minggu (9/6/2019).
Warga Desa Renduteno, Kecamatan Asesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT terpaksa memikul kendaraan roda duanya saat melintasi sungai.

Hal itu terpaksa dilakukan lantaran tidak ada jembatan yang menghubungkan Desa Renduteno dengan Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo.

Amandus Walo, salah seorang warga Desa Renduteno mengatakan, sejak Indonesia merdeka, warga Desa Renduteno ingin mendapatkan perhatian dari pemerintah dengan dibangunnya infrastruktur jembatan.

Ia mengungkapkan, di saat musim hujan mobil maupun sepeda motor tidak bisa melintasi Sungai Aesesa karena debit air yang sangat besar.

"Saat musim hujan kami pikul motor dan hasil komoditi melintasi Sungai Aesesa ini. Di seberang sungai sudah ada mobil taksi untuk hantar ke Kota Mbay. Begitu juga saat pulang dari kota, kami pikul motor dan hasil belanja. Sudah lama sekali kami dalam kondisi seperti ini," ujar Amandus kepada Kompas.com, Minggu (9/6/2019).

Baca berita selengkapnya: Tidak Ada Jembatan, Warga Desa Ini Pikul Motor Menyeberangi Sungai

Sumber: KOMPAS.com (Nansianus Taris, Sukoco, Sandro Gatra, Hendri Setiawan, Sandro Gatra)/ Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com