Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Jembatan, Warga Desa Ini Pikul Motor Menyeberangi Sungai

Kompas.com - 09/06/2019, 15:05 WIB
Nansianus Taris,
Rachmawati

Tim Redaksi

NAGEKEO, KOMPAS.com - Warga Desa Renduteno, Kecamatan Asesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT terpaksa memikul kendaraan roda duanya saat melintasi sungai.

Hal itu terpaksa dilakukan lantaran tidak ada jembatan yang menghubungkan Desa Renduteno dengan Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo.

Amandus Walo, salah seorang warga Desa Renduteno mengatakan sejak Indonesia merdeka, warga Desa Renduteno ingin mendapatkan perhatian dari pemerintah dengan dibangunnya infrastruktur jembatan.

Ia mengungkapkan, di saat musim hujan mobil maupun sepeda motor tidak bisa melintasi Sungai Aesesa karena debit air yang sangat besar.

Baca juga: Bocah 11 Tahun Hilang Terseret Arus Sungai Batang Toru

"Saat musim hujan kami pikul motor dan hasil komoditi melintasi Sungai Aesesa ini. Di seberang sungai sudah ada mobil taksi untuk hantar ke Kota Mbay. Begitu juga saat pulang dari kota, kami pikul motor dan hasil belanja. Sudah lama sekali kami dalam kondisi seperti ini," ujar Amandus kepada Kompas.com,  Minggu (9/6/2019).

Ia menambahkan, ketika musim kemarau, mobil dan sepeda motor bisa melewati sungai namun warga harus membuat tumpukan batu di tengah sungai secara swadaya.

Menurutnya, Desa Renduteno memiliki hasil pertanian yang banyak seperti jambu mente, kemiri, dan bambu yang selalu dijual ke Kota Mbay.

Selain itu,pendudukan desa itu juga memelihara kerbau yang terkadang dijual ke pasar untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Nagekeo.

"Potensi di sini luar biasa kaya pak. Itu tadi, kendalanya di jembatan saja. Mau jual ternak dan hasil tani susah sekali. Apalagi kalau musim hujan, kami harus bertaruh nyawa melawan derasnya air sungai. Kondisi itu terpaksa kami lakukan demi kebutuhan ekonomi keluarga," ungkap Amandus.

Baca juga: Cari Ikan di Sungai, Seorang Warga Tewas Dimangsa Buaya

Warga Desa Renduteno sangat berharap agar pemerintah termasuk Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo yang terpilih agar bisa membangun jembatan di Sungai Aesesa.

"Kami hanya butuh jembatan. Kalau tidak jembatan ya cross way atau pun jembatan gantung untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua," tutur Amandus.

Ia menambahkan, setiap kali ada Musrembangdes dan Musrembangcam, warga desa mengusulkan pembangunan jembatan atau cross way di Sungai Aesesa. Namunusulan tersebut belum pernah direspon Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo.

"Kalau menjelang musim politik ada saja orang yang datang survei di sungai. Katanya mau buat jembatan. Tetapi, sampai hari ini tidak pernah bangun jembatan," katanya.

Selain jembatan, menurut Amandus, warga juga berharap ada jaringan listrik masuk ke desa Reneteno.

"Di desa sebelah sudah ada listrik. Mengapa kami belum? Semoga secepatnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com