Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Ciakar Sumedang Kekurangan Bus, Ribuan Penumpang Tujuan Jakarta Terlantar

Kompas.com - 09/06/2019, 13:43 WIB
Aam Aminullah,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Ribuan penumpang tujuan Bekasi dan Jakarta di Terminal Tipe A, Ciakar, Sumedang, Jawa Barat terlantar pada H+4 Lebaran 2019 ini.

Hal ini disebabkan, armada bus tujuan Bekasi dan Jakarta minim dan sejumlah bus yang ada masih tertahan di jalan, sehingga terlambat tiba di terminal.

Salah seorang penumpang tujuan Bogor, Rouf (46), mengatakan, dirinya baru dapat nomor antrean untuk menaiki bus pada Minggu (9/6/2019) pagi pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Penumpang Membeludak Saat Libur Lebaran, Bus Wisata Ditambah Jadi 26 Unit

Hingga pukul 12.00 WIB belum juga berangkat karena masih harus menunggu berdasarkan nomor antre dan bus tujuan Jakarta.

"Sudah antre di sini dari pagi tadi jam 7-an. Kesal juga, apalagi tempat duduk kurang, jadi saya menunggu sambil ngopi di warung. Ini mau berangkat ke Bogor, besok mulai aktif kerja lagi," ujar warga Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang kepada KOMPAS.com di Terminal Ciakar, Minggu siang.

Rouf menuturkan, meski harus mengantre lama dirinya tidak punya pilihan lain. Asalkan pada hari ini juga bisa kembali ke Bogor.

"Iya mau gimana lagi, yang penting kami dapat kepastian hari ini juga bisa berangkat, soalnya besok sudah harus kerja lagi. Toh saya juga sudah dapat nomor antreannya. Harapannya ke depan, armada busnya bisa ditambah lagi," tuturnya.

Baca juga: Libur Lebaran, Warga Keliling Naik Bus Wisata Lihat Lengangnya Jakarta

Sementara itu, Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Sumedang Atep Rochmat menyebutkan, antrean penumpang sudah terjadi sejak Sabtu (9/6/2019) malam.

Atep menuturkan, antrean panjang yang menyebabkan penumpang terlantar hari ini karena membeludaknya calon penumpang di Terminal Ciakar Sumedang.

"Armada bus minim, dan bus yang tengah beroperasi tertahan di jalan. Jadi terlambat datang ke terminal. Antrean sudah terjadi sejak tadi (Sabtu) malam," sebutnya.

Baca juga: Polisi Tangkap 2 Pemuda Pemeras Sopir Bus di Jalur Mudik Garut

Atep mengatakan, agar calon penumpang tertib dan tidak saling berdesakan masuk ke bus, pihaknya memberlakukan sistem nomor antrean.

"Tiap calon penumpang antre dulu di tiket untuk mendapatkan nomor antrean. Nanti dipisahkan mana tujuan Jakarta, mana tujuan Bekasi. Begitu bus datang, calon penumpang dengan nomor antrean paling kecil yang duluan naik bus," ucapnya.

Atep menambahkan, membeludaknya calon penumpang hari ini naik 15 persen jika dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu. Dan dipastikan, pada H+4 Lebaran ini merupakan puncak arus balik.

"Jumlah penumpang naik 15 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Kemarin masih tidak sepadat ini. Jadi puncak arus balik penumpang tujuan Jakarta, Bekasi dipastikan hari ini," katanya.

Kompas TV Di ruas Tol Cipali, kemacetan dari arah Jawa menuju Jakarta juga belum terurai sejak Sabtu (8/6) sore hingga Minggu (9/6) siang. Ribuan kendaraan masih terjebak kemacetan, meski sistem satu arah diberlakukan. Membludaknya arus balik seiring dengan berakhirnya masa libur lebaran. Warga Jakarta dan sekitarnya harus balik ke tempat asal untuk kembali beraktivitas pada Senin (10/6) besok. #OneWay #Macet #TolCikampek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com