Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pasukan Polisi Ganjal Ban di Jalur Maut Sarangan, demi Nyawa hingga Dikerjai Pengendara

Kompas.com - 09/06/2019, 08:02 WIB
Sukoco,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MAGETAN , KOMPAS.com - Mata Bripka Arif Budianto tajam mengawasi setiap kendaraan yang lewat di jalan menikung tajam di kawasan wisata Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Di tikungan tajam dengan tanjakan curam tersebut, dia dan belasan polisi lainnya sudah siap berjaga dengan kayu pengganjal ban.

Anggota Polres Magetan itu mengaku sudah 6 tahun ditugaskan menjadi anggota ganjal ban di tanjakan di wisata Sarangan.

Baca juga: Liburan ke Telaga Sarangan, Jangan Lupa 5 Jajanan Khas Magetan Ini

Dalam setahun, Bripka Arif mengaku bisa bertugas tiga kali, yaitu pada Hari Raya Lebaran, Tahun Baru dan Hari Raya Idul Adha. Pada saat itu, kunjungan wisatawan ke Telaga Sarangan mengalami kenaikan tajam.

Dia mengaku tahu betul tanda-tanda kendaraan yang tidak akan mampu menanjak sampai ke atas.

"Biasanya kalau suara mesinnya berat, kami sudah waspada untuk mengantisipasi dengan ganjal," ujarnya Sabtu (8/6/2019).

Meski usia kendaraan sangat memengaruhi kemampuan menanjak di Jalur maut Sarangan, namun kebanyakan para pengguna jalan yang tidak bisa menanjak, biasanya adalah wisatawan jauh yang tidak mengetahui medan jalan di jalur tersebut.

Banyaknya tikungan serta curamnya tanjakan maupun turunan, lanjut Bripka Arif, sangat menyulitkan pengemudi yang baru pertama kali melewati jalur tersebut.

 

 

Belum dipasang rolling barier,  Dinas Perhubungan Kabupaten Magetan menghimbau warga berhati hati saat melintasi 2 titik rawan kecelakaan di jalur maut Telagsa Sarangan.KOMPAS.com/SUKOCO Belum dipasang rolling barier, Dinas Perhubungan Kabupaten Magetan menghimbau warga berhati hati saat melintasi 2 titik rawan kecelakaan di jalur maut Telagsa Sarangan.

Dikerjai pengemudi

Banyak pengalaman berharga yang diperoleh Bripka Arif selama 6 tahun menjadi pasukan pengganjal ban di jalur wisata Telaga Sarangan. Bahkan dia sempat dikerjain oleh pengemudi yang berpura-pura motornya tidak kuat menanjak.

“Pernah juga dikerjain gitu, tetapi enggak apa-apa kami senang membantu masyarakat. Meski ada yang usil, tetapi lebih banyak yang berterima kasih karena dibantu,” imbuhnya.

Baca juga: Mereka yang Harus Jalan Kaki 5 Km gara-gara Jalan Trans-Papua Barat Rusak Parah

Biasanya terhadap kendaraan yang terindikasi mengalami kesulitan mendaki tanjakan di Jalur Telaga Sarangan, pasukan ganjal ban terlebih dahulu akan mengingatkan pengemudi untuk menggunakan gigi satu.

Di sinilah pengalaman lucu lainnya muncul.

“Spontan kalau ada motor yang tidak kuat, kami dorong sambil teriak gigi satu. Ada salah satu pengguna jalan yang teriak ini motor matik, gimana gigi satunya,” ujarnya sambil tertawa.

Selain meminta pemilik mobil atau motor untuk menggunakan gigi satu saat menanjak ataupun saat melalui turunan tajam, lanjtu Bripka Arif, mereka juga akan meminta pengguna mobil untuk mematikan AC mobil saat menanjak.

Hingga hari ke-3 libur Lebaran pada tahun 2019, Polres Magetan mencatat tidak ada kejadian kecelakaan di jalur maut Sarangan.

Kapolres Magetan AKBP Muhammad Riffai mengatakan, untuk mengamankan jalur tanjakan dan turunan curam di jalur Telaga Sarangan ditempatkan 30 personel khusus menjadi pasukan ganjal ban.

“Sampai H+3 jalur Telaga Sarangan belum ada terjadi kecelakaan, kami harapkan seperti itu sampai hari libur Lebaran selesai,” katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com