KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Idul Fitri 2019, Ganjar Pranowo Kunjungi Guru dan Jumpa Sahabat Masa Kecil

Kompas.com - 07/06/2019, 23:38 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

KOMPAS.com - Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriyah menjadi momentum penting bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk bersilaturahmi dengan orang-orang yang berjasa dalam kehidupannya.

Usai menggelar open house di Purbalingga dan Purworejo, Ganjar Pranowo menggelar acara serupa di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Secara khusus, Ganjar berkunjung ke kediaman Wagiyo Suratno yang merupakan gurunya saat Sekolah Dasar (SD).

Dengan bersepeda motor, orang nomor satu di Jawa Tengah itu menempuh perjalanan sekira 10 menit dari tempatnya menggelar open house.

Baca juga: Open House Lebaran, Ganjar di Rumah Orangtua Sudirman di Desa Kelahiran

Wagiyo yang kini berusia 70 tahun itu tinggal di Dukuh Krangean RT 1 RW 1 Desa Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Saat Ganjar tiba di rumahnya yang sederhana, Wagiyo dan keluarga besarnya menyambut dengan hangat.

Ingatan Wagiyo seolah kembali ke tahun 1975. Saat itu, ia mengajar Ganjar kecil di Sekolah Dasar Negeri 2 Tawangmangu.

Saat itu, ia mengajar Ganjar selama dua tahun, yakni saat Ganjar duduk di kelas 2 dan 3 SD. Dibandingkan teman-temannya, Ganjar memang sangat berbeda.

Menurut Wagiyo, Ganjar kecil merupakan anak yang rajin, cerdas, santun, dan tertib.

"Saya tahu dan ingat betul, karena selain guru, saya ini wali kelasnya. Mas Ganjar itu juara satu selama saya ajar, jadi dua tahun berhasil juara satu. Pribadinya juga santun, sopan dan tidak neko-neko. Ini bener lho, saya ini tidak mengada-ada, karena dari 28 murid sekelasnya, Mas Ganjar ini memang paling menonjol," ujar dia.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dengan teman masa kecilnya saat menggelar open house Idul Fitri 1440 Hijriyah di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (7/6/2019).Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dengan teman masa kecilnya saat menggelar open house Idul Fitri 1440 Hijriyah di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (7/6/2019).

Pada masa itu, Ganjar tergolong anak desa biasa yang berasal dari keluarga pas-pasan. Seringkali, imbuh Wagiyo, Ganjar nyeker atau tidak menggunakan sepatu saat berangkat ke sekolah.

"Tapi keterbatasan itu tidak menghalanginya untuk berprestasi. Anaknya juga rajin karena setiap ada pekerjaan rumah selalu digarap dengan baik. Nilainya juga bagus, saya masih ingat betul nilai mata pelajaran Kewarganegaraannya mencapai 9. Nilai IPS nya juga sangat tinggi," kata dia.

Pemimpin besar

Wagiyo mengaku tidak pernah menyangka salah satu anak didiknya kini berhasil menjadi orang besar.

Ia pun merasa sangat bangga dan terharu, karena meski telah menjadi pejabat penting, Ganjar tidak lupa kepada orang-orang pernah berjasa dalam hidupnya.

"Saya tentu bangga, anak saya yang sudah berhasil, masih ingat sama gurunya. Senang sekali, bangga pokoknya, meski sudah jadi gubernur tidak lupa sama saya. Anak seperti Mas Ganjar ini jarang sekali, mungkin seribu berbanding satu. Terima kasih sudah mau mengunjungi saya," tutur Wagiyo dengan mata berkaca-kaca.

Wagiyo pun mendoakan Ganjar tetap sehat dan menjadi pemimpin yang sukses, amanah, dan tetap menjadi pribadi yang santun.

"Semoga tambah sukses dan menjadi pemimpin yang hebat serta amanah," ujar dia.

Pertemuan antara murid dengan guru itu membahagiakan sekaligus mengharukan.

Ditemani makanan khas pedesaan seperti singkong goreng, opak, keripik, rengginang dan buah-buahan, Ganjar dan Wagiyo bercengkerama melepas kangen, mengingat kenangan masa lampau.

"Ini momentum untuk mengenang jasa dari mereka yang telah berkontribusi, setidaknya pada diri saya. Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Wagiyo yang telah memberikan ilmu kepada saya. Alhamdulillah beliau masih sehat, hari ini saya bertemu dengan beliau dan keluarganya," kata Ganjar.

Bagi Ganjar, Wagiyo merupakan seorang pejuang yang luar biasa. Lelaki itu menjadi seorang guru sejak usianya masih muda pada sekitar tahun 1967.

Kala itu, Wagiyo hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Meski demikian, guru muda itu tidak pernah berhenti untuk belajar.

"Beliau ini pantang menyerah dan terus berjuang untuk merengkuh pendidikan tinggi. Beliau kursus dan sekarang sudah lulus S2. Dari dulu mengajar SD saya, beliau sekarang pensiunnya di SMA," ujar Ganjar.

Teman masa kecil

Tak cuma itu, Ganjar menggelar open house untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga dan teman masa kecil saat ia tinggal di lereng Gunung Lawu. Ribuan orang menghadiri acara tersebut.

Selain tamu-tamu penting seperti Sekda Jawa Tengah Sri Puryono dan Kabaharkam Polri Komjen Condro Kirono dan para pejabat lain, sejumlah teman kecil Ganjar menghadiri acara itu.

Salah satunya adalah Kamso, teman kecil Ganjar. Saat acara itu, ia merasa terharu bisa melepas kangen dan bersilaturahmi dengan kawan karibnya, yang sekarang menjadi Gubernur Jawa Tengah.

"Ganjar dulu memang pinter, suka ngajari dan ngasih tahu kalau temannya kesulitan dalam belajar," ungkap Kamso.

Ia pun mengenang masa kecilnya bersama Ganjar. Saat itu, mereka sering bermain Patangan atau mencari tanah liat untuk membuat prakarya.

Usai berjumpa Ganjar, Kamso mengungkapkan harapannya pada pemimpin Jawa Tengah itu.

"Senang punya teman yang menjadi pemimpin. Semoga tetap amanah dan sukses selalu," kata dia.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com