Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KM Lintas Timur Karam di Perairan Sulteng, 17 Orang Masih Hilang hingga Helikopter TNI AU Dikerahkan

Kompas.com - 07/06/2019, 19:28 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Yakub, salah satu awak kapal KM Lintas Timur mengaku, terombang-ambing di tengah laut selama empat hari.

Seperti diketahui, KM Lintas Timur tenggelam diterjang ombak saat mesin kapal tiba-tiba mengalami kerusakan saat berada di Perairan Banggai Laut, pada Selasa (4/6/2019).

Hingga saat ini, petugas SAR masih mencari 17 orang awak kapal KM Lintas Timur yang dikabarkan hilang dalam insiden tersebut.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Terapung di laut selama 4 hari

Kapal tenggelam.Thinkstock Kapal tenggelam.

Yakub, salah satu awak kapal KM Lintas Timur yang selamat, mengaku selama 4 hari terapung di laut.

Dirinya akhirnya diselamatkan oleh kapal MV Nurbayaksar melintas pada Selasa petang.

Hal itu dijelaskan Yakub kepada Kepala Kantor SAR Palu, Basrano, pada Rabu (5/6/2019).

Yakub menyebutkan, KM Lintas Timur tenggelam pada Sabtu (1/6/2019) pukul 14.00 Wita di perairan Banggai Laut.

Baca juga: Kesaksian Awak KM Lintas Timur yang Selamat Setelah 4 Hari Mengapung di Laut

2. Kronologi kapal KM Lintas Timur karam

Ilustrasi kapal tenggelamKompas.com/Ronny Adolof Buol Ilustrasi kapal tenggelam

Setelah mendapat perawatan, Yakub mengungkapkan kronologi insiden karamnya KM Lintas Timur yang berawak 18 kepada tim SAR.

Kapal KM Lintas Timur, yang dinakhodai Martinus Matitaputi, sedang berlayar dari Bitung, Sulawesi Utara, menuju Morowali, Sulawesi Tengah.

Kapal yang memuat semen itu tiba-tiba mengalami kerusakan mesin di tengah perjalanan.

Kapten kapal pun memerintahkan awak kapal untuk singgah di Lolak, Maluku Utara, dan memperbaikinya.

Setelah itu, kapal kembali berlayar bertolak dari Lolak. Sayangnya, mesin kapal kembali mati dan semua lampu penerangan ikut mati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com