Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing 737-200 Milik TNI AU Bantu Pencarian KM Lintas Timur yang Tenggelam

Kompas.com - 07/06/2019, 12:07 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Kepala Kantor SAR Palu, Basrano mengatakan, satu pesawat Boeing 737-200 milik TNI Angkatan Udara (AU) dari skuadron 5 Lanud Hasanuddin Makassar ikut mencari KM Lintas Timur yang tenggelam.

Basrano mengungkapkan, pelibatan pesawat udara TNI-AU itu dalam pencarian KM Lintas Timur atas permintaan Basarnas guna opimalisasi kegiatan SAR menyisir sekitar laut Banda dan Banggai melalui udara.

"Pesawat tersebut mengangkut sekitar 14 personel TNI-AU dan langsung bergabung dengan tim SAR," ujarnya di Palu, Kamis (6/6/2019).

Baca juga: Basarnas Makassar dan TNI AU Ikut Cari KM Lintas Timur di Laut Banggai

Pada hari ketiga operasi SAR, pencarian kapal hilang yang mengangkut 18 awak dilakukan melalui tiga jalur yakni laut, udara dan pesisir pantai Kabupaten Banggai.

Penyisiran di laut, Basarnas mengerahkan satu unit KM SAR Bhisma yang mengangkut 15 personel yang disiagakan di perairan bagian Timur Sulawesi Tengah. Sementara dari jalur udara, satu unit pesawat Boeing 737-200 milik TNI-AU memantau bagian pesisir.

"Basarnas Palu dibantu Pos SAR Luwuk dan sejumlah potensi SAR lainnya melakukan pencarian terhadap KM Lintas Timur," papar Basrano.

Baca juga: Kesaksian Awak KM Lintas Timur yang Selamat Setelah 4 Hari Mengapung di Laut

Basrano menyebutkan, KM Lintas Timur milik PT Citra Baru Adi Nusantara mengangkut 3.000 ton semen berlayar dari Pelabuhan Bitung, Manado, Sulawesi Utara menuju Morowali, Sulawesi Tengah.

Awak kapal berjumlah 18 orang, dan dinahkodai Kapten Kapal Martinus Matitaputi pada Sabtu (1/6/2019) sekitar pukul 14.00 WITA.

"Kami terus berupaya mencari 17 awak kapal masih hilang, sebentara satu orang selamat dan sedang menjalani perawatan medis di Luwuk," tambahnya.

Dalam perjalanan mesin kapal rusak sehingga kapten kapal mencari pelabuhan terdekat guna memperbaiki mesin.

Setelah mesin kapal diperbaiki, KM Lintas Timur melanjutkan pelayaran. Namun, dalam perjalanan mesin kapal kembali rusak dan semua sistem kapal tidak berfungsi. Tingginya gelombang dan cuaca buruk membuat kapal oleng dan tidak bisa dikendalikan.

Hingga Kamis petang, operasi SAR KM Lintas Timur masih nihil. Metode SAR dilakukan secara paralel dengan luas area pencarian 81,7 Nm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com