Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kasus Polisi Tembak Warga di Merauke

Kompas.com - 07/06/2019, 10:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Dari hasil penyelidikan sementara, keduanya sempat terlibat cek cok dan diduga membuat pelaku emosi.

Persitiwa tersebut mengejutkan para pengunjung yang berada di salah satu cafe yang berada di Kampung Wogekel, Distrik Ilyawab, Merauke.

Polda Papua tengah seirus menangani kasus tersebut dan memeriksa sejumlah saksi mata.

Baca juga: "May Day" di Bandung, Dua Fotografer Dapat Tindak Kekerasan Oknum Polisi

4. Kapolda: Tindak tegas pelaku

YM mengalami luka parah di bagian kepala setelah diterjang peluru dari senjata api jenis revolver milik Brigpol RK.

Korban meregang nyawa setelah ditembak di bagian belakang telinga tembus ke depan. Saat itu, jenazah segera dilarikan ke pos Pol di Wanam.

Baca juga: Alasan Oknum Anggota Polisi Tembak Seorang Warga hingga Tewas

Sementara itu, Kapolda Papua berjanji akan menyelidiki kasus tersebut dan menindak tegas oknum polisi apabila terbukti melakukan pelanggaran.

Data yang dihimpun mengungkapkan, insiden terjadi pada Selasa malam sekitar pukul 23.30 WIT. Saat itu Brigadir RK dan YM sedang pesta miras hingga mabuk di kafe yang ada di Kampung Wogekel, Merauke.

Kompas TV Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara mencatat, 2 orang meninggal dan 8 orang luka-luka akibat bentrokan dua desa di Kabupaten Buton. Korban meninggal dibawa dari Puskesmas Matanauew ke rumah sakit umum daerah Buton dengan ambulans. Sebelumnya, bentrokan terjadi antara warga dari dua desa, yakni Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo. Kedua desa ini berada di Kecamatan Siotapina. Polisi dan TNI sudah mengamankan situasi di kedua desa. Penjagaan oleh polisi dan TNI terus dilakukan di jalur akses kedua desa. #RumahDibakar #Buton #DesaGunungJaya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com