Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda Bali Siapkan Pergub Bulan Bung Karno

Kompas.com - 06/06/2019, 22:33 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Bali Wayan Koster sedang menyiapkan peraturan gubernur tentang Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno, sehingga peringatan tersebut bisa dilaksanakan secara permanen dan berkelanjutan di Pulau Dewata.

"Bulan Juni memang bulan yang penuh dengan tonggak-tonggak sejarah yang terkait dengan Bung Karno, Pancasila, Dasar dan Ideologi Negara yang dirumuskan pertama-kalinya oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945. Kemudian pada 6 Juni adalah Hari Lahir Bung Karno dan pada 21 Juni adalah Hari Wafat Bung Karno," kata Koster di Denpasar, Kamis (6/6/2019).

Baca juga: Jumlah Turis ke Bali Pun Turun gara-gara Tiket Pesawat Mahal

Pada kegiatan 'Peringatan 118 Tahun Lahirnya Bung Karno dan Ramah Tamah Lintas Agama' yang berlangsung di kediaman Gubernur Bali Jaya Sabha, Denpasar, ia melakukan ramah-tamah Hari Raya Idul Fitri.

Selain itu, kegiatan kali ini juga sekaligus bersama-sama berkumpul untuk merayakan dan mengenang hari lahir Soekarno, Proklamator dan Penggali Pancasila.

Dia mengemukakan, tujuan penyelenggaraan Bulan Bung Karno yakni mengutamakan Pancasila dalam kehidupan masyarakat Bali dalam berbangsa dan bernegara.

Kedua, meningkatkan pemahaman masyarakat Bali tentang sejarah, filosofi dan nilai-nilai Pancasila.

Baca juga: Terjangkit Demam Berdarah, Ibu Hamil 14 Minggu di Bali Meninggal

Ketiga, memperkokoh inklusi sosial di tengah kontestasi nilai (ideologi) dan kepentingan yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas.

Keempat, membangkitkan dan Bali memelihara tentang masyarakat kolektif memori ketokohan dan keteladanan Ir Soekarno sebagai dan Proklamator Pancasila penggali Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kelima, memperkuat institusionalisasi nilai-nilai lokal kearifan dengan Pancasila sesuai masyarakat Bali.

Keseluruhan rangkaian kegiatan ini sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Selanjutnya, bertepatan pada Idul Fitri 1440 H kali ini, Gubernur Koster mengucapkan selamat hari raya bagi segenap Muslim.

"Masyarakat Hindu Bali memiliki sebutan khusus, Nyama Selam (saudara Muslim) dan hingga saat ini tradisi saling mengunjungi dan mengirimkan makanan (ngejot) antara masyarakat Muslim dan Hindu masih berlangsung. Inilah bukti nyata tentang 'Lima Berlian' yang digali Bung Karno dan dirumuskan menjadi Pancasila. Inilah sifat dan karakter sejati bangsa kita," ucapnya.

Sementara itu, Pembina MUI Bali H Roi Chan menyatakan, kegiatan ini adalah pertemuan silaturahmi, serta menyambung kasih sayang. Halal bihalal itu adalah ajang untuk saling memaafkan.

"Bulan Ramadhan itu bukan sekadar tidak sekadar makan dan minum. Pada momen ini, mari menebarkan kedamaian. Mari berlomba dalam kebaikan," katanya.

Peringatan 118 Tahun Lahirnya Bung Karno dan Ramah Tamah Lintas Agama ini juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Wakapolda Bali Brigjen I Wayan Sunartha, Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri dan Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com