Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan ke Telaga Sarangan, Jangan Lupa 5 Jajanan Khas Magetan Ini

Kompas.com - 06/06/2019, 18:04 WIB
Sukoco,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAGETAN , KOMPAS.com - Setelah menikmati hawa dingin Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tak lengkap rasanya jika tidak membeli oleh-oleh khas Magetan.

Oleh-oleh khas Magetan selain rasanya nikmat, beberapa diantaranya memiliki tradisi yang kuat serta dipercaya berkhasiat untuk kesehatan. Ini beberapa oleh-oleh khas Magetan yang sayang jika tak dibawa pulang.

1. Roti Bolu Rahayu.

Di Kabupaten Magetan hampir di setiap toko yang menjual jajanan khas Magetan dipastikan ada kue bolu.

Kue yang terbuat dari tepung terigu, gula pasir dan telur yang dicampur rempah rempah seperti jahe dan aroma jeruk ini memiliki tekstur yang lembut dan langsung pecah saat berada di mulut.

Andum bolu rahayu merupakan salah satu rangkaian kegiatan budaya yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan Jawa Timur dalam rangka menyambut pergantian tahun baru Jawa dan hari jadi Kabupaten Magetan.

Baca juga: Cerita Warga Binaan yang Bebas Saat Lebaran, Ingin Jadi Ayah yang Baik dan Jalani Hidup Baru

 

Budaya andum bolu rahayu merupakan kegiatan untuk nguri uri (memelihara) kekayaan tradisi budaya khas Magetan dalam bidang seni, kuliner, hingga gaya busana.

Hal ini agar generasi muda Kabupaten Magetan mengetahui sejarah berdirinya Kabupaten Magetan.

Dalam kegiatan tersebut, selain ditampilkan seni lesung dan bedug, warga dan ASN juga mengenakan ageman gondokusuman dengan corak pring sedapur lengkap dengan blangkon kawibawan serta jarit nyabuk wolo yang merupakan busana khas Magetan.

2. Carang Sari (Walangan).

Carang sari merupakan penganan khas Magetan yang terbuat dari ubi rambat yang diserut berbentuk kotak memanjang sebesar batang korek api yang dicampur dengan gula merah.

Rasanya manis gurih, perpaduan gurih dari umbi ubi rambat dengan manisnya gula tebu yang membaluri batangan ubi rambat.

Desa Bulugunung merupakan salah satu desa yang menjadi sentra pembuatan kue walangan carang sari di Kabupate Magetan. Di desa tersebut lebih dari 200 keluarga merupakan pengrajin kue sarang sari.

Gurihnya kue carang sari saat ini telah merambah seluruh kota di Pulau Jawa dan Kalimantan. Beberapa pengrajin kue carang Sari bahkan mulai mendapat pesanan keluar negeri.

3. Emping Belinjo.

Emping Belinjo terkenal dengan makanan yang meningkatkan kolesterol. Namun nikmatnya sekeping emping belinjo sangat sulit di tampik.

Hidangan emping belinjo goring juga sangat familiar disuguhkan setiap hari raya Lebaran. Di Desa Purwosari Magetan yang berpenduduk hampir 5.000 jiwa tersebut, hampir separuh penduduknya berprofesi sebagai pengrajin emping belinjo.

Keahlian membuat emping belinjo sudah turun temurun dari nenek moyang di desa tersebut.

4. Keripik Kulit Belinjo.

Panganan kecil satu ini biasanya selalu menemani sajian emping belinjo. Keripik kulit belinjo dipercaya mampu menurunkan kadar asam urat yang biasanya naik begitu usai menyantap emping belinjo yang gurih oleh masyarakat Magetan.

Jadi setiap membeli emping belinjo, keripik kulit belinjo biasanya akan disajikan sebagai penangkal asam urat.

5. Jenang dan Madumongso Candi.

Kedua makanan sejenis dodol tersebut biasanya banyak dicari ketika hari raya Lebaran seperti saat ini.

Jenang Candi merupakan penganan yang berbahan baku utama gula jawa, santan dan tepung yang di buat dengan cara dipanaskan dan diaduk hingga campuran ketiganya mengental dan kalis.

Baca juga: Cerita Idul Fitri dari Sikka, Kala Umat Shalat Id di Depan Gereja

 

Untuk pembuatan jenang candi biasanya membutuhkan waktu 6 hingga 8 jam dipanaskan dan selalau diaduk agar ke tiga bahan baku tersebut tercampur sempurna. Rasa dari jenang candi sendiri didominasi rasa manis dan gurih yang sangat kuat.

Sementara cara pembuatan madumongso hampir sama dengan jenang candi. Namun, dari bahan bakunya ada penambahan berupa tapai ketan. 

Selain lima  jajanan khas Magetan tersebut, masih ada beberapa jajanan yang sayang untuk dilewatkan.

Beberapa diantaranya yaitu opak puli, semacam kerupuk yang terbuat dari beras. Jerangking yang  merupakan kerupuk yang berbahan baku dari beras ketan yang diberi bahan tambahan seperti ragi dan untuk.

Dimasak bukan dengan cara digoreng tetapi dengan cara dipanggang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com