Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesedihan Korban Bencana Palu Berlebaran di Tenda Pengungsian...

Kompas.com - 05/06/2019, 19:17 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Para pengungsi bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, tidak bisa menyembunyikan kesedihannya merayakan Lebaran 2019 di tenda-tenda pengungsian.

Mereka ada yang kehilangan tempat tinggal, harta benda dan sanak saudara, bahkan mengalami ketiga-tiganya saat bencana 28 September 2018 itu terjadi.

Para pengungsi dan anggota keluarga tampak berderai air mata saat berjabat salam saling memaafkan usai mengikuti ibadah shalat Id, salah satunya pengungsi di kawasan pengungsian halaman Masjid Agung Darussalam Palu.

Ratusan pengungsi yang telah tinggal sembilan bulan lamanya di tenda-tenda pengungsian tersebut tampak bersemangat mengikuti shalat Id yang kali ini dilaksanakan di dalam Masjid Agung Darussalam Palu itu.

"Sedih pasti. Kalau tahun kemarin Lebaran di rumah, sekarang berlebaran di sini (tenda pengungsian)," kata salah satu pengungsi, Fitri.

Baca juga: Ini Penyebab Maraknya Pernikahan Anak di Lokasi Pengungsian Gempa Palu

Meski begitu, ia mengaku tetap tabah dan sabar menghadapi kenyataan pahit yang juga dirasakan ratusan kepala keluarga (KK) yang tinggal di sana.

"Semoga kami bisa segera pindah di huntara (hunian sementara). Sebagian sudah pindah. Sisanya kurang tahu bagaimana. Katanya habis Lebaran ini," ujarnya lagi.

Dia berharap janji-janji yang disampaikan baik oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengenai kepastian dirinya dan pengungsi lainnya menempati huntara dalam waktu dekat ini bukan hanya isapan jempol belaka.

Pengungsi korban likuefaksi di kawasan pengungsian terpadu Sport Center Kelurahan Balaroa juga berharap demikian.

"Saya dengan keluarga sudah capek dan bosan tinggal di tenda pengungsian ini. Mana belum ada kejelasan dari pemerintah soal kapan kami pindah ke huntara," ujar salah satu pengungsi, Yulista.

Baca juga: Jepang Hibahkan Rp 668 Miliar untuk Percepat Rekonstruksi Palu

Dia dan keluarga yang kehilangan tempat tinggal akibat likuefaksi di kawasan Perumahan Nasional (Perumnas) Balaroa itu tidak bisa menyembunyikan kesedihannya merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di tenda pengungsian.

"Kalau bapak ibu mau tahu bagaimana rasanya tinggal sembilan bulan lamanya di tenda pengungsi, kemari saja. Rasakan sendiri tidur tidak lelap, malam kedinginan dan kalau siang hari panasnya minta ampun," katanya.

Meski demikian, dia bersyukur masih dapat merayakan Lebaran dengan sanak keluarga dan saudara meski duka pada 28 September 2018 belum bisa hilang dari ingatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com