Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Pertama Shalat Id di Lokasi Syuting AADC? 2, Diingatkan untuk Bersatu

Kompas.com - 05/06/2019, 09:03 WIB
Markus Yuwono,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan umat Muslim melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1440 H di Gumuk Pasir Bacan yang berada di Kawasan Pantai Parangtritis, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (5/6/2019).

Dari pantauan sejak pukul 06.00 WIB, warga mulai berdatangan di kawasan Gumuk Pasir Bacan di kawasan Pantai Selatan itu. Shalat Id dimulai tepat pukul 07.00 WIB.

Berdasarkan catatan panitia, total ada 5.314 jemaah yang hari ini datang untuk melaksanakan shalat Id di kawasan Gumuk Pasir.

Baca juga: Potret Toleransi dari Timika, Anak Muda Katolik Kristen, Hindu, Budha Jaga Shalat Id

Salah seorang jemaah bernama Kandhi (52), warga Depok, Jawa Barat, mengaku diajak sang adik untuk shalat Id di kawasan Pantai Parangtritis itu. Selain untuk beribadah, dirinya menyempatkan diri untuk berwisata bersama keluarga.

"Pertama kali ke sini. Tahun depan, Insya Allah ke sini lagi," ucapnya.

Sementara itu, Fanora (42) yang merupakan pemudik asal Kelurahan Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan, mengaku sudah dua kali menjalankan shalat Id di kawasan Gumuk Pasir.

Baca juga: Risma Shalat Id dengan Kursi Roda

Menurut dia, lokasi shalat Id di Gumuk Pasir berbeda dengan lokasi lainnya. Untuk itu, hari ini dia mengajak keluarga lain yang mudik, termasuk kakaknya, untuk shalat di lokasi pengambilan gambar film Ada Apa dengan Cinta? 2 (AADC? 2) itu.

"Suasananya berbeda dibanding lokasi lain," kata perempuan kelahiran Wirokerto, Banguntapan, itu.

Bersatu lebih mudah

Saat ditemui seusai shalat Id,  Ketua LP3M PP Muhammadiyah, Khoiruddin Bashori, yang memimpin shalat Id di Gumuk Pasir Bacan mengatakan, setelah berpuasa manusia dibersihkan hati kembali ke fitrahnya yang suci dan baik.

"Yakin saya, mudah-mudahan setelah Idul Fitri, semua menjadi lebih baik. Bersatu lebih gampang," katanya, Rabu.

Tugas manusia, lanjut dia, sesuai dengan firman Allah untuk menyejahterakan dan membuat kemakmuran di muka bumi. Menurut dia, banyak ayat di Al-Quran yang melarang membuat kerusakan. Yang penting justru sangat ingin membangun yang lebih baik.

Baca juga: Khusyuknya Shalat Id di Lapangan Karebosi Makassar meski Gerimis Turun

Menurut dia, seperti namanya, Islam itu damai, untuk itu dakwah dilakukan dengan damai. Kalaupun harus berdebat, berdebatlah dengan baik. 

Khoiruddin menilai, merusak tidak akan membawa dampak positif dalam dakwah. Bahkan muncul citra negatif tentang Islam. Jihad harus dilakukan secara konstruktif bukan destruktif.

Dengan jihad yang konstruktif, maka akan memberikan bukti bahwa umat Islam memberikan yang terbaik untuk negara ini.

"Pemahaman yang tidak semestinya terhadap agama memang bisa diplintir ke mana-mana untuk kepentingan sesaat," ucapnya.

Dia mengatakan, pada momen Idul Fitri ini, umat harus kembali ke jati dirinya yang suka dengan damai dan kemaslahatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com