Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Idul Fitri, Jalan Kampung Trenggalek Dihiasi Kain Berbagai Warna hingga Gambar Tokoh Kartun

Kompas.com - 05/06/2019, 06:00 WIB
Slamet Widodo,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Sejumlah perkampungan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dihias dengan berbagai ornamen untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Kain aneka warna dibentuk dan dipasang sedemikian rupa, menghiasi sepanjang jalan perkampungan.

Sudah menjadi suatu tradisi bagi hampir seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek untuk menghias kampung menjelang Lebaran. Mulai hiasan berbentuk melengkung, penjor tepi jalan, hingga menghias dengan aneka lampu warna-warni.

Masing-masing kampung saling berlomba menunjukkan kreativitas demi keindahan dan gemerlap wilayah perkampungan.

Secara gotong royong, warga wilayah setempat berbagi tugas untuk mengecat jalan maupun membuat hiasan.

Baca juga: Memahami Pentingnya Saling Memaafkan Saat Lebaran, Menurut Sains

Salah satunya adalah hiasan penjor yang ada di Dusun Sindon, Desa Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, Jawa Timur ini.

Sepanjang ruas jalan kampung dihias dengan menggunakan kain yang didominasi warna hijau. Kain yang dibentuk sedemikian rupa ini, dipasang di sepanjang 500 meter jalan perkampungan.

“Kalau malam hari lebih meriah dan terang dari hiasan lampu warna warni,” ujar salah satu perangkat dusun Khoirul Anam, Selasa (4/6/2019).

Hiasan di Dusun Sindon sengaja memilih warna utama hijau, karena mengambil tema “Sindon green village”.

Sesuai tema, Dusun Sindon terlihat bersih, asri dan banyak ditanami bunga dalam pot besar yang tertata rapi. Jalan perkampungan juga digambar dengan tema tokoh kartun anak-anak dan dicat warna warni.

Di sisi jalan lain masih di lingkungan Desa Ngadirejo, suasana tidak kalah semarak.

Jalan di lingkungan ini dihiasi kain yang didominasi warna ungu. Dengan model bentuk yang sama selayaknya tirai ini, menghiasi sepanjang jalan perkampungan.

Didukung dengan kondisi wilayah yang bersih dan asri, membuat suasana lebih indah dan menarik.

“Di sisi jalan ke timur, warna dominan ungu, sisi barat aneka warna campuran. Sehingga seluruh lingkungan semarak,” ucap Khoirul.

Baca juga: Cerita Para Porter yang Tak Bisa Mudik Saat Lebaran

Selama proses menghias perkampungan ini tidak ada kendala. Sebab bahan baku yang mereka gunakan banyak tersedia di toko.

Selain itu, persiapan untuk rencana pembuatan bentuk atau asesoris yang digunakan sudah di rencanakan jauh hari menjelang bulan puasa, dan dikerjakan pada pertengahan bulan puasa.

Biaya yang dihabiskan untuk menghias kampung ini dalam satu lingkungan sebesar Rp 30 juta.

Dana didapatkan dari hasil patungan warga setempat.

“Warga antusias dan mendukung menghias kampung ini, dan secara gotong royong memberi dana untuk iuaran,” terang Khoirul.

“Warga juga meminta agar tahun depan lebih semarak lagi, berapapun biayanya,” kata Khoirul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com