Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tukang Cuci Kendaraan Tewas di Dalam Tangki Truk Pertamina, Ini 5 Faktanya

Kompas.com - 04/06/2019, 16:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diki (30) dan Eko Susanto (30) ditemukan tak bernyawa di dalam truk tangki Pertamina L 9723 UN di Dusun Pereng Desa Purworejo Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, Senin (3/6/2019) siang.

Dua pria tersebut diketahui merupakan pekerja di tempat cucian mobil tempat truk tangki Pertamina terparkir.

Berdasar penyelidikan sementara pihak kepolisian, kedua korban kehabisan oksigen saat membersihkan bagian dalam tangki.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Kronologi kedua korban tewas di dalam truk tangki

.AFP PHOTO .

Seperti diketahui, truk tangki BBM itu masuk di cucian mobil sekitar pukul 09.00 WIB.

Lalu korban yang merupakan pekerja cucian itu langsung membersihkan bagian dalam tangki yang kosong.

Namun setelah berselang lama, korban tak lagi muncul. Saat itu, Firdaus salah satu warga yang hendak mencucikan truk miliknya, menemukan korban sudah tak bernyawa di dalam tangki.

"Kedua pekerja cuci mobil itu sudah berada di dalam tangki paling belakang, posisi kepala di bawah dan air masuk dari atas. Saya kemudian memanggil yang punya cucian dan melaporkan ke polisi," ujar Firdaus.

Baca juga: 2 Pekerja Cucian Mobil Ditemukan Tewas di Dalam Tangki Truk Pertamina

2. Polisi libatkan Tim SAR untuk evakuasi korban

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Petugas kepolisian dari jajaran Polres Tuban yang mendapatkan laporan langsung mendatangi lokasi kejadian.

Untuk mengangkat jenazah di dalam tangki berukuran 8000 liter tersebut, petugas mendatangkan tim Sar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban. Mereka menggunakan tabung oksigen untuk masuk dalam tangki truk tersebut.

"Kami mendapatkan laporan masyarakat kemudian datang untuk olah TKP. Kami meminta bantuan dari tim BPBD untuk melakukan evakuasi korban," terang Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Mustijat Priyambodo.

Baca juga: Antisipasi Bencana Kekeringan, BPBD Banyumas Siapkan 1.000 Tangki Air Bersih

3. Butuh waktu 20 menit untuk evakuasi

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Evakuasi dua korban tersebut sempat membuat sulit petugas karena tubuh keduanya yang cukup besar berada di dalam truk tangki.

Satu persatu korban berhasil diangkat dari dalam tangki BBM. Hasil penyelidikan sementara polisi, korban kekurangan oksigen saat membersihkan bagian dalam tangki bekas isi solar.

"Evakuasi memakan waktu sekitar 20 menitan lebih. Kedua korban itu diduga kekurangan oksigen saat membersihkan bagian dalam tangki. Kalau ada unsur pidana akan kami proses hukum," kata AKP Mustijat.

Baca juga: Satu Keluarga Bersepeda Motor Tewas Ditabrak Mobil Berlogo PLN

4. PT Pertamina serahkan penyelidikan ke polisi

Ilustrasi logo PT Pertamina (Persero)KOMPAS.com/Sakina Rakhma Diah S Ilustrasi logo PT Pertamina (Persero)

Manager Communication & CSR PT Pertamina MOR V Rustam Aji, mengatakan, pihaknya beduka cita atas peristiwa duka tersebut.

Meski demikian, Pertamina tetap menyerahkan proses penyelidikan kepada pihak yang berwajib.

"Kami tetap taat hukum dan menyerahkan masalah ini ke pihak yang berwajib," ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, perusahaan minyak milik pemerintah itu juga siap berkoordinasi apabila diperlukan untuk diminta keterangan oleh penyidik kepolisian.

"Ya pada prinsipnya kami siap diajak kordinasi oleh polisi jika dimintai keterangan atas kasus ini," pungkasnya.

Baca juga: 2 Bocah Kakak Beradik Tewas Dalam Kebakaran Ruko

Sumber: KOMPAS.com (Rachmawati)/Tribunnews

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com