Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemudik dengan Motor Tua yang Dinaiki 5 Orang dari Pemalang ke Surabaya

Kompas.com - 04/06/2019, 07:32 WIB
Caroline Damanik

Editor

KUDUS, KOMPAS.com - Pulang ke tempat kita berakar dan bertemu dengan orang-orang terkasih membawa sukacita tersendiri, apalagi dilakukan pada momen-momen spesial.

Mudik atau pulang ke kampung halaman saat Lebaran selalu dinantikan. 

Namun, seperti halnya menuju Roma, banyak jalan pula yang bisa dipilih untuk mudik. Termasuk pula menggunakan jalur darat seperti yang dilakukan Yoan Heru.

Setiap tahun, Yoan pasti menyempatkan waktu untuk mudik dari Comal Pemalang, Jawa Tengah, ke Gubeng, Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Kisah Tamin, Kayuh Sepeda Ratusan Kilometer untuk Mudik dari Bandung ke Gunungkidul

Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan pengiriman paket ini sudah 15 tahun tinggal di Comal hingga mempersunting perempuan asal daerah tersebut. 

Dia selalu mengajak pulang istri dan anak-anaknya ke tempatnya dilahirkan dan bertemu dengan ibunya. Semangat untuk pulang semakin membaja.

"Pulang ke Surabaya, kangen orangtua. Di sana tinggal ibu sendiri," kata Yoan saat beristirahat di posko mudik BPBD Kudus di depan Terminal Induk Jati Kudus, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019).

Apapun dilakukannya untuk pulang, bahkan meski tanpa kendaraan mewah. Bermodalkan sepeda motor tua Suzuki Tornado 2 tak, Yoan membawa istri dan ketiga anaknya.

Berlima, mereka menyusuri jalur Pantura sepanjang 428 kilometer menuju Surabaya dengan motor tua milik Yoan.

Baca juga: Heboh Sekali Makan Rp 700.000 di Warung Bu Anny, Daftar Harga Menu Akhirnya Dibuat

Kepada Kepala BPBD Kudus Bergas Catursari Penanggungan yang menjamunya di posko, Yoan mengaku, sebenarnya dia memiliki empat anak.

Karena motornya maksimal hanya bisa menampung tiga anak, terpaksa anak pertamanya tidak diajak mudik ke Surabaya.

Yoan menuturkan, dia sekeluarga berangkat dari Comal pada hari Minggu sekitar pukul 15.00 WIB lalu tiba di Kudus pada Senin dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

Mereka menyempatkan diri istirahat di posko mudik BPBD Kudus ini untuk menghalau lelah sejenak untuk kemudian melanjutkan lagi perjalanan.

Baca juga: Tahun Ini, Jalur Pantura Lancar Banget....

Menurut Yoan, dia tidak memberikan patokan waktu untuk sampai ketika menempuh jarak ratusan kilometer dengan motor tua.

Dia hanya bertekad, meski memakan waktu tempuh lebih dari 24 jam pun, dia bakal melakoninya asalkan sampai ke Gubeng dan bertemu sang ibu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com