Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edy Rahmayadi: Harga Tiket Pesawat Mahal, Ada yang Tak Bisa Pulang Kampung...

Kompas.com - 03/06/2019, 07:32 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, juga terdampak mahalnya harga tiket pesawat.

Menurut laporan yang diterimanya, terjadi penurunan jumlah penumpang hingga 30 persen yang berujung pada kerugian. Padahal, lanjut Edy, kualitas pelayanan Bandara Kualanamu masih perlu ditingkatkan lagi.

"Bandara ini kalau turun 30 persen, setengah mati mereka memeliharanya," kata Edy saat meninjau fasilitas dan kesiapan layanan mudik Lebaran di Bandara Internasional Kualanamu, Sabtu (1/6/2019), seperti dikutip dari rilis yang diterima.

Baca juga: Edy Rahmayadi: Saya Mohon Maaf kepada Rakyat Sumatera Utara...

Edy pun berharap, persoalan mahalnya harga tiket ini segera diselesaikan karena merugikan masyarakat sebagai penumpang.

“Harga tiket ini tinggi tentu merugikan masyarakat, ada yang tidak bisa pulang kampung jadinya. Nanti kami kaji masalahnya dan segera cari solusinya. Saya belum dapat, kenapa sebenarnya ini (harga tiket mahal)," uapnya.

Direktur Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan Dadun Kohar menegaskan, tarif setiap maskapai penerbangan saat ini sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.

Semua maskapai, lanjut dia, harus mematuhi batas itu. Ketika ada yang melebihi batas, maka kementerian akan dilakukan pemanggilan terhadap maskapai tersebut.

"Sampai saat ini, semua (maskapai) menaati peraturan. Masalah harga yang tinggi, kemarin harganya sudah diturunkan 16 persen,” kata Dadun.

Baca juga: Gubernur Edy: Gaji PNS Akan Langsung Dipotong 2,5 Persen untuk Zakat

Executive General Manager Angkasa Pura II Cabang Kualanamu Bayuh Iswantoro mengatakan, pada 31 Mei 2019 jumlah penumpang Bandara Kualanamu sebanyak 23.117 orang.

Jumlah tersebut menurun 29,6 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Untuk pesawat, juga turun 22,8 persen dibandingkan 2018.

"Tapi bila dibandingakan hari biasa, terjadi lonjakan 16 persen. Hari biasa itu, kami sekitar 15.000-an penumpang menjadi 23.000 – 24.000 saat ini,” ucap Bayuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com