Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas SAR Jaga Wisatawan saat Lebaran: Tidak Ada Kata Libur bagi Kami

Kompas.com - 02/06/2019, 20:22 WIB
Markus Yuwono,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Momentum hari raya Idul Fitri biasanya digunakan untuk berkumpul dengan sanak saudara hingga teman.

Pada perayaan lebaran, biasanya warga yang selama ini merantau akan kembali ke kampung halaman untuk bersilaturahmi.

Namun bagi petugas SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, pada liburan lebaran, tanggung jawabnya semakin berlipat. Sebab, ada puluhan ribu hingga ratusan ribu wisatawan mengunjungi kawasan pantai yang harus dijaga.

Mulai pengunjung pantai Pulangsawal atau dikenal dengan Indrayanti hingga kawasan pantai di Kecamatan Purwosari seperti Gesing.

"Saat Idul Fitri, biasanya kami bagi tugas. Misalnya pagi setelah shalat Ied ada dua personel yang jaga, dua personel lainnya silaturahmi ke keluarganya," kata Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul Surisdiyanto ditemui di Pantai Baron, Minggu (2/6/2019).

Baca juga: Usai Lebaran, Kendaraan Bermotor Dilarang Melintasi Kawasan Malioboro

Setiap pantai di wilayah Korwil II dijaga 3 sampai 5 personel. Untuk Pantai Baron ada 16 personel karena adanya muara sungai yang sering digunakan wisatawan untuk bermain air.

Sesekali petugas juga memantau grup WhatsApp di gawainya.

Pria yang akrab disapa Suris ini menceritakan, apa yang dilakukannya adalah demi menjaga keselamatan pengunjung agar terhindar dari bahaya saat bermain di pantai. Ia mengakui cukup sulit mencegah para pengunjung untuk mandi di laut selatan, meski ada larangan dan imbauan melalui pengeras.

Sejak tahun 2011 terus terjadi peningkatan. Selain itu, semakin banyaknya pantai yang dibuka, petugas SAR harus berjuang melawan ganasnya ombak pantai selatan. Kepada para pengunjung, ia mengimbau agar mematuhi rambu yang ada.

"Kadang kita mengimbau, kadang kita kasih peringatan dengan peluit kita malah di-bully 'gol, offside'. Malah ada papan peringatan di sekitar pantai dan berada di air malah dijadikan ajang selfie (swafoto)," ucapnya.

Kembali saat libur lebaran, Suris mengakui sebagai seorang ayah pada Hari Raya Idul Fitri seharusnya berkumpul dengan keluarga, atau bersilaurahmi dengan saudara. Meski silaturahmi tidak pernah terlewat, namun diakuinya tidak berlangsung lama. Yang penting ketemu saling bermaafan hingga sedikit bercengkrama dengan saudara, sahabat, teman maupun tetangga. Setelah itu ia pun kembali bertugas ke pantai.

"Kalimat libur bagi kami itu tidak ada. Mau tidak mau, ini pilihan hidup, bagi saya yang penting hidup ini bermanfaat bagi sesama," ujarnya.

Tak jauh berbeda dialami Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, Marjono. Ditemui di sekitar pos, dia pun masih sibuk mempersiapkan penyambutan kepala Satpol PP DIY yang akan berkunjung. Sesekali ia berkoordinasi dengan anggotanya. Hal itu biasa dilakukan Marjono saat Idul Fitri.

Marjono pun mengaku sudah terbiasa membagi waktu antara tugas dan bersilaturahmi.

"Alhamdulillah istri saya tidak pernah mengeluh, dan kebetulan juga dia punya kesibukan berjualan di Pantai Kukup," katanya.

Untuk bersilaturahmi dengan keluarga, Marjono memiliki trik khusus, yakni dengan menyelesaikan silaturahmi pada hari pertama lebaran. Biasanya setelah shalat Ied, ia langsung bersilaturahmi dengan warga. Lalu siangnya dengan keluarga besar atau trah. Malam harinya ia bersilaturahmi dengan warga se-padukuhan.

Disinggung mengenai masalah honor, dia mengaku bersyukur meski tak mendapatkan tunjangan hari raya (THR). Mulai tahun ini, ia bersama 56 personel SAR lainnya menerima honor setiap bulan dari Kabupaten Gunungkidul dan Pemda DIY. Kondisi ini tentu lebih baik dibandingkan dari tahun sebelumnya, yakni honor 3 bulan sekali.

Diakuinya, setiap personel memiliki bidang usaha lain untuk mencukupi perekonomian keluarga. Misalnya pedagang makanan ataupun nelayan. Namun untuk bertugas mereka sudah dibekali dengan kemampuan SAR yang diperoleh dari training.

Termasuk pemilihan personel harus setiap hari berada di kawasan yang dijaga. Seperti di kawasan Pantai Drini, maka personel yang dipilih merupakan warga sekitar.

"Semua jika disyukuri pasti menjadi berkah," ujarnya.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Naik Selama Libur Lebaran 2019

Marjono mengaku bersama personel SAR lainnya berkomitmen menjaga keamanan pengunjung, meski memiliki keterbatasan jumlah. Contohnya untuk menjaga puluhan ribu pengunjung di Pantai Baron, petugas SAR yang berjaga hanya 16 orang.

"Tahun depan kami mendapatkan 7 personel yang digunakan untuk kawasan pantai di Purwosari," ucapnya.

Dia berharap pengunjung mematuhi rambu dan peringatan. Meski untuk libur lebaran nanti diprediksi gelombang landai, namun kemunculan ubur-ubur harus diwaspadai.

"Impes (ubur-ubur) sudah bermunculan di kawasan pantai berpasir putih," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com