Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Bermagnitudo 5,8 Guncang Nias Selatan, Tak Berpotensi Tsunami

Kompas.com - 02/06/2019, 12:16 WIB
Hendrik Yanto Halawa,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Gempa tektonik bermagniitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Minggu (2/6/2019), sekira pukul 10.03 WIB.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Onowaembo Gunungsitoli Djati Cipto Kuncoro mengatakan, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

"Hasil analisis, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Namun, getaran gempa cukup dirasakan oleh warga di Kepulauan Nias," kata Djati, saat dihubungi, Minggu.

Baca juga: Ini Penyebab Maraknya Pernikahan Anak di Lokasi Pengungsian Gempa Palu

Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bermagnitudo 5,8 yang kemudian dimutakhirkan menjadi 5,3 SR. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,52 LU dan 98,39 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 68 km Tenggara Nias Selatan pada kedalaman 48 km.

Gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra.

Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dipicu oleh penyesaran kombinasi penyesaran mendatar-turun turun (oblique-normal Fault).

Berdasarkan laporan masyarakat, guncangan dirasakan di daerah Padang Panjang, Bukittinggi, dan Pasaman Barat sebesar II MMI, Gunungsitoli, Nias barat dan Nias Selatan sebesar II - III MMI.

Baca juga: Gempa Bermagnitudo 6,3 Guncang Talaud, Sulawesi Utara, Tak Berpotensi Tsunami

 

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

Sejumlah warga di beberapa tempat di Kepulauan Nias mengaku merasakan adanya getaran.

"Iya, tadi ada goyang goyang, saya kira sedang pusing, malah ada yang berteriak gempa," jelas Bezisokhi Gulo, warga Desa Onolimbu You, Kecamatan Mandrehe Barat, Kabupaten Nias Barat, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon.

Ditempat berbeda juga dirasakan Tetty Pane warga Kota Gunungsitoli, Sumtara Utara. Dia mengaku merasa goncangan saat melipat pakaian.

"Saya asyik melipat pakaian dan tiba-tiba merasaka kok goyang yah," ujar Tetty.

Hingga pukul 11.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com