Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Tinggi Disertai Angin Kencang, 4 Rute Pelayaran ASDP di NTT Ditutup

Kompas.com - 01/06/2019, 20:28 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menutup rute rute pelayaran di wilayah itu.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, Burhan Zahim mengatakan, penutupan empat rute itu akibat angin kencang yang disertai gelombang tinggi.

“Angin hari ini sangat kencang dan tentunya dengan cuaca buruk ini, maka kami akan menutup empat rute pelayaran. Kami tidak ingin mengambil risiko," ungkap Burhan, kepada Kompas.com, Sabtu (1/6/2019).

Baca juga: Gelombang Tinggi Landa Laut Selatan Jateng-DIY, Nelayan Diimbau Waspada

Empat rute pelayaran yang ditutup itu, lanjut Burhan, yakni Kupang tujuan Rote, Kabupaten Rote Ndao, Kupang tujuan Sabu, Kabupaten Sabu Raijua.

Selanjutnya Kupang tujuan Aimere, Kabupaten Nagekeo dan Kupang tujuan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.

Penutupan empat rute itu, kata Burhan, dimulai sejak Jumat (31/5/2019) kemarin.

Burhan mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan keempat rute tersebut dibuka kembali.

”Kami masih akan koordinasi dengan BMKG untuk mengetahui keadaan cuaca. Kalau sudah normal akan kami sampaikan lagi,” kata Burhan.

Dihubungi terpisah, Duty Forecaster BMKG NTT Nanik Tresnawati, mengatakan, gelombang tinggi dan angin kencang, akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.

Baca juga: Waspada, Gelombang Tinggi hingga 4 Meter Berpeluang Terjadi di Sulut

Menurut Nanik, penyebab angin kencang disebabkan adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan antara Australia yang berkisar 1035 mb dan wilayah NTT berkisar 1012 mb.

"Semakin besar perbedaan tekanan udara tersebut maka gradien tekanan akan semakin rapat, sehingga menimbulkan dampak angin kencang," ujar dia.

Nanik menyebut, semakin kencang anginnya akan mempengaruhi kenaikan dari tinggi gelombang laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com