Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercemar, Air Danau Batur Bali Tidak Layak Dikonsumsi Langsung

Kompas.com - 01/06/2019, 12:04 WIB
Rachmawati

Editor

Kebanyakan masyarakat mengkonsumsi air melalui sumur-sumur dangkal yang dibuat di dekat danau.

“Dengan cara ini, tentu air Danau Batur sudah melalui proses penyaringan di tanah,” katanya.

Lakukan Upaya Penyelamatan

Guna mengatasi pencemaran yang terjadi di Danau Batur, Gusti Laksana mengatakan Pemkab Bangli sejauh ini sudah mulai melakukan upaya penyelamatan dengan membentuk kelompok kerja (pokja) pengelolaan Danau Batur.

Ia menyebut penanganan pencemaran air utamanya dengan menerapkan pertanian pola organik mulai dari pupuk hingga sistem perawatan tanaman.

“Kami berupaya agar pertanian sekitar tidak menggunakan pestisida. Caranya dengan pola tanam tumpang sari. Selain bisa menyuburkan tanah, upaya ini bisa mengendalikan penyakit tanaman maupun hama yang muncul,” ujarnya.

Selain mengatasi soal pencemaran, pihaknya juga akan mengembalikan kemurnian air. Caranya dengan menggunakan nano bubble.

Dikatakannya, pihaknya telah mengusulkan 10 unit nano bubble generator (NBG). Nantinya, 10 unit alat tersebut akan dipasang di sepuluh titik sekitar Danau Batur.

Baca juga: Warga Konsumsi Ikan yang Tercemar Limbah Pabrik Tahu

“Sudah kami siapkan tempatnya mulai dari Desa Terunyan sampai Desa Songan. Alat ini memasukkan oksigen ke dalam air, sehingga diyakini bisa memurnikan air dan meningkatkan kualitas air. Mengenai efektivitas dari 10 alat itu, kami akan lakukan uji lab terhadap kualitas air tiga bulan pasca pemasangan,” tandasnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pencemaran Masuk dalam Kategori Kelas II, Air Danau Batur Tidak Layak Konsumsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com