KOMPAS.com - Sebuah warung lesehan milik Bu Anny di Tegal menadak viral setelah menjual dua porsi makanan "seafood" dengan harga fantastis, yaitu Rp 700.000.
Hal itu terungkap setelah seorang pembeli di warung itu mengunggah pengalamannya di media sosial.
Setelah viral, pemilik warung lesehan, Bu Anny, akhirnya bersuara. Dirinya mengaku jika harga tersebut sudah mendapat discount atau potongan.
Sementara itu, berita tentang 163 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan ( PKH) di Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mengundurkan diri dari program bantuan sosial tersebut. Pasalnya, mereka malu tembok rumahnya dipasangi label "Keluarga Miskin".
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Warung yang bernama Lamongan Indah Lesehan Bu Anny adalah warung lesehan biasa yang berlokasi di pinggir Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Lokasi warung tersebut berada di sekitar 100 meter ke arah timur dari perempatan PLN, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Slawi.
Setelah viral di media sosial karena dianggap mematok harga Rp 700.000 untuk dua porsi, pemilik warung lesehan akhirnya menjelaskan duduk perkaranya.
"Padahal, sudah kami potong setengah harganya, malah tidak tahu terima kasih. Semisal pembeli itu membayar total Rp 700.000 baru saya ikhlas dikeluhkan di media sosial. Masalahnya, sudah dipotong harganya tapi malah seperti itu," kata Anny kian kesal.
Sebelumnya, seorang pembeli mengeluh di media sosial karena harus membayar Rp 700.000 setelah membeli makanan untuk porsi dua orang.
Baca berita selengkapnya: Viral Jual "Seafood" Terlalu Mahal, Pemilik Warung Lesehan: Ada Rupa Ada Harga
Sebanyak 163 KK di Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mengundurkan diri dari program bantuan sosial tersebut.
Alasan mereka mundur dari Program Keluarga Harapan (PKH) adalah malu karena rumahnya dipasangi label "Keluarga Miskin".
"Kebanyakan mengaku malu jika kami labeli sebagai penduduk miskin. Rumahnya sudah bagus-bagus, sudah mampu. Sehingga malu kalau dinyatakan miskin," ujar Koordinator Pendamping PKH Kecamatan Pamotan, Retnowati yang dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (30/5/2019) malam.