Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkedok Pekerja Migran dari Malaysia, Pria Ini Simpan Sabu di Sandal

Kompas.com - 31/05/2019, 21:23 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Tim F1QR unit 1 Jatanras Lantamal lV Tanjungpinang, Kepulauan Riau menangkap pelaku penyelundupan narkoba yang datang dari Johor, Malaysia.

Ironisnya, untuk memuluskan barang bawaannya itu, pelaku berpura-pura sebagai pekerja migran asal Indonesia.

Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksma Arsyad Abdullah mengatakan pengungkapan ini berasal dari informasi masyarakat.

Dan setelah dikembangkan, informasi tersebut membuahkan hasil, dari 3 speedboat yang diamankan dan membawa 55 pekerja migran, satu orang kedapatan membawa sabu sekitar 228 gram.

Baca juga: Petugas Gabungan Gerebek 5 Warga yang Sedang Pesta Sabu, 1 Melarikan Diri

"Rombongan pekerja migran ini diamankan di perairan Pantai Batu Merah, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Kepri pada koordinat 01° 11'  378" LU 104° 00' 444" BT," kata Arsyad melalui telepon, Jumat (31/5/2019).

Arsyad menjelaskan penangkapan dipimpin Mayor Laut Rudi Amirudin, dimana saat pemeriksaan ditemukan satu pekerja migran bertingakah mencurigakan.

Pelaku bertingkah aneh

Tim melihat ada kejanggalan pada alas sandal yang dipakai Usman. Saat petugas meminta sandal dibuka, ditemukanlah bungkusan yang dilakban hitam di sandal kiri dan kanan.

"Setelah dibuka lakban terlihat dalam kemasan plastik bening dan setelah di cek ternyata metamfetamin yang dibawanya dari Johor Malaysia," jelas Arsyad.

Arsyad mengaku belum mengetahui secara pasti apakah Usman ini murni pekerja migran yang sebelumnya berkerja di Malaysia atau sengaja modus menyelundupkan sabu dengan berpura-pura menjadi pekerja migran.

Baca juga: Penyelundupan 26 Kg Sabu ke Madura Berhasil Digagalkan BNN

Namun dari hasil pemeriksaan sementara, Usman mengaku barang ini akan diselundupkan ke Aceh sesuai permintaan orang yang menitipkan barang tersebut saat berada di Johor Malaysia.

"Pengakuannya baru satu kali, namun kami tidak langsung mempercayainya dan sampai saat ini masih proses pemeriksaan," ungkapnya.

Ditanya upah yang diterima Usman, Arsyad mengaku belum bisa memastikannya sebab Usman belum mau menceritakan hingga ke sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com