Menhub Budi mengungkapkan dua faktor yang harus diperhatikan manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) pasca-anjloknya KA Lodaya tambahan pada Rabu (29/5/2019) malam.
"Dua mesti diperhatikan, satu kejadian di Garut sampai Tasikmalaya, kedua adalah banjir," kata Budi, kepada wartawan di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (30/5/2019).
Budi mengatakan, informasi yang diperolehnya bahwa perbaikan atas rel kereta yang dilalui sudah dilakukan.
Baca Juga: KA Anjlok di Nagreg, Kereta dari Bandung ke Jateng atau Jatim Dialihkan Lewat Jalur Utara
PT KAI segera meminta maaf atas insiden KA Lodaya tambahan jurusan Solo-Bandung tersebut.
"Pertama-tama atas nama perusahaan, kami memohon maaf atas terjadinya gangguan perjalanan KA Lodaya Tambahan di antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg," kata Noxy Citrea, dalam keterangannya.
Noxy mengatakan, seluruh penumpang dievakuasi menggunakan rangkaian di depannya yang tidak anjlok untuk menuju Stasiun Nagreg dan kemudian dilanjutkan menuju Stasiun Bandung.
Baca Juga: KA Lodaya Anjlok, KAI Minta Maaf
Akibat anjolknya KA Lodaya, PT KAI mengalihkan rute kereta api (KA) dari arah Bandung menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui jalur utara.
Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto mengatakan, perjalanan KA dari arah Bandung menuju ke Jateng dan Jatim dialihkan melewati jalur Bandung-Cikampek-Cirebon-Purwokerto. Selanjutnya langsung ke Kroya untuk kembali ke jalur selatan.
"Dikarenakan ada gangguan perjalanan KA Lodaya Tambahan relasi Solo-Bandung sekitar pukul 16.30 WIB, di antara stasiun Lebakjero -Nagreg, maka beberapa KA dari Bandung menuju Jateng dan Jatim dialihkan melewati jalur utara," kata Supriyanto melalui keterangan tertulis, Rabu (29/5/2019) malam
Baca Juga: Harga Tiket Rp 21 Juta, Menhub Akan Tegur Garuda dan Traveloka
Manajamen KAI Daop 2 Bandung memberikan pilihan kepada penumpang berupa pengembalian biaya secara penuh atau melanjutkan perjalanan kereta api dengan pola operasi memutar.
Sementara untuk kereta dari arah timur yang tertahan di Stasiun Cibatu yaitu KA Argo Wilis dari Surabaya menuju Bandung dan KA Pangandaran dari Banjar menuju Bandung, penumpangnya dialihkan menggunakan bus untuk menuju Bandung.