Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Posko Copet di Terminal Tirtonadi| Masjid Freeport di Kedalaman 1.700 Meter

Kompas.com - 31/05/2019, 07:33 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suasana lalu lintas menjelang Lebaran mulai tampak di jalan tol menuju Pelabuhan Merak, Kamis (30/5/2019). Kepadatan tersebut mulai terjadi sejak pukul 03.00 WIB, Kamis (30/5/2019).

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nurtopo mengatakan, kepadatan tersebut membuat kemacetan sepanjang kurang lebih 8 kilometer atau mulai dari KM 94 atau dekat pintu keluar Tol Cilegon Barat.

Sementara itu, kasus Zul (21) warga Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, yang diduga kuat menyebarkan foto dan video bugil milik mantan pacarnya berinisial M (22), juga menjadi sorotan.

Zul nekat menyebar foto dan video korban karena telah cek cok dan putus hubungan.

Berikut ini berita populer nusantara selengkapnya:

1. Kemacetan di tol menuju Pelabuhan Merak

Merapah Trans Jawa 4.0 Tol Merak Merapah Trans Jawa 4.0 Tol Merak

Tri Nurtopo mengatakan, kepadatan kendaraan terpantau mulai dari KM 94 atau dekat pintu keluar Tol Cilegon Barat. Kepadatan kendaraan ini terjadi karena beberapa faktor.

"Jumlah kendaraan memang meningkat, kemudian antrean di gerbang tol keluar dan antrean masuk Pelabuhan Merak," kata Tri Nurtopo kepada Kompas.com di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (30/5/2019).

Untuk menghindari kemacetan di tol menuju Merak, Nurtopo mengimbau pemudik keluar di gerbang Tol Cilegon Barat, dan melanjutkan perjalanan menggunakan jalur arteri Cilegon-Merak.

Baca berita selengkapnya: Mudik Gesit: Macet 8 Kilometer di Merak, Pemudik Diimbau Keluar di Cilegon Barat

2. Diputus, Zul sebar foto syur mantan pacar

Polisi menyerahkan Zul, tersangka dalam kasus penyebaran foto bugil mantan pacarnya berinisial M, ke Kejaksaan Negeri Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Rabu (29/5/2019) malam.Polres Aceh Utara Polisi menyerahkan Zul, tersangka dalam kasus penyebaran foto bugil mantan pacarnya berinisial M, ke Kejaksaan Negeri Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Rabu (29/5/2019) malam.

Kasat Reskrim Polres Aceh Utara Iptu Rezky Kholiddiansyah dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, kasus itu dilaporkan korban pada 24 Januari 2019.

“Mereka kenalan lewat media sosial Facebook, lalu pacaran. Seiring waktu, mereka saling berkirim foto seksi dan syur dan sebagian bugil. Foto dan video ini ternyata disimpan oleh pelaku,” kata Rezky, Rabu (29/5/2019) malam.

Namun, keduanya cekcok dan putus hubungan pacaran. Pelaku yang kesal kemudian mengirimkan foto syur mantan pacarnya ke teman-teman korban lewat pesan pribadi aplikasi Facebook.

“Saat ditanya, pelaku mengaku ingin membuat malu korban pada teman-temannya. Lalu korban melapor dan pelakunya kami tangkap. Kasusnya sudah kami sidik beberapa bulan terakhir dan tadi sudah kami limpahkan ke jaksa untuk penuntutan,” katanya.

Baca berita selengkapnya: Sebar Foto Bugil Mantan Pacar Lewat Facebook, Seorang Pemuda Ditangkap Polisi

3. Alasan Dominggus memilih beternak daripada menjadi TKI

Dominggus MA Bira, ketua Kelompok Tani Fajar Pagi Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat bercerita tentang penggemukan sapi dalam kegiatan workshop tentang pembangunan pertanian di NTT, yang digelar oleh Politeknik Pertanian (Politani)  Negeri Kupang, di Gedung Student Center, Rabu (29/5/2019).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Dominggus MA Bira, ketua Kelompok Tani Fajar Pagi Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat bercerita tentang penggemukan sapi dalam kegiatan workshop tentang pembangunan pertanian di NTT, yang digelar oleh Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, di Gedung Student Center, Rabu (29/5/2019).

Dari hasil usaha penggemukan sapi yang rintis sejak awal tahun 2018 lalu, Dominggus dan anggota kelompoknya mengaku telah meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah untuk sekali penjualan.

"Sekarang warga di desa kami tidak ada lagi yang mau kerja ke Malaysia. Dari pada jadi TKI di Malaysia, lebih baik jadi peternak sapi dengan gaji lebih tinggi dari aparatur sipil negara (ASN)," ungkap Dominggus yang disambut tepuk tangan para peserta.

Dominggus bercerita, awalnya dia bersama 14 orang warga lainnya membentuk kelompok tani yang fokus di bidang pertanian dengan menanam jagung, padi, sayuran, dan tanaman holtikultura lainnya.

Baca berita selengkapnya: "Daripada Jadi TKI di Malaysia, Lebih Baik Jadi Peternak Sapi"

4. Posko copet di Terminal Tirtonadi

Terminal Tirtonadi menyediakan tempat iconic untuk beristirahat copet, hal ini menjadi iconic tahunan di Kota Solo.Instagram: Official Tirtonadi Terminal Tirtonadi menyediakan tempat iconic untuk beristirahat copet, hal ini menjadi iconic tahunan di Kota Solo.

Kepala Terminal Tirtonadi, Joko Sutriyanto, mengatakan bahwa adanya tempat peristirahatan copet atau posko copet ini telah tersedia sejak tiga tahun lalu.

"Tempat peristirahatan copet atau posko copet ini mulai ada tahun 2016. Itu kami masih ikut di Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Ada bentukan dari Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo," ujar Joko saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/5/2019).

"Saat itu ada satuan tugas (satgas) anti-copet dan kebetulan launching-nya di terminal Tirtonadi," kata dia.

Joko mengungkapkan, karena posko copet ini menjadi ikonik di Terminal Tirtonadi, pihaknya kemudian membiasakan memasang posko ini jelang mudik Lebaran dan jelang Natal dan Tahun Baru.

Baca berita selengkapnya: Terminal Tirtonadi Solo Punya Tempat Istirahat Copet, Apa Maksudnya?

5. Masjid karyawan PT Freeport di kedalaman 1.700 meter

Para pekerja PT Freeport Indonesia berbuka puasa bersama selama bulan Ramadhan 2019 di Masjid Baabul Munawwar yang terletak 1.700 meter dari permukaan bumi.Dok. Humas Inalum Para pekerja PT Freeport Indonesia berbuka puasa bersama selama bulan Ramadhan 2019 di Masjid Baabul Munawwar yang terletak 1.700 meter dari permukaan bumi.

Vice President Coorporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama menyampaikan, Masjid Baabul Munawwar didirikan oleh manajemen perusahaan sebagai bentuk komitmen perusahan atas kehidupan beragama karyawan.

Masjid dihadirkan untuk memberikan rasa nyaman ketika karyawan menjalankan ibadah.

"Dengan jumlah karyawan yang begitu besar, tentu saja kenyamanan mereka dalam menjalankan ibadah sesuai kepercayaan merupakan prioritas kami. Karena itulah pada bulan suci ini, kami juga memastikan para karyawan kami yang beragama Muslim untuk dapat menjalankan ibadah dengan maksimal," ujar Riza dalam keterangan yang didapat Kompas.com, Kamis (30/5/2019).

Baca berita selengkapnya: Uniknya Masjid Karyawan PT Freeport di Kedalaman 1.700 Meter...

Sumber: KOMPAS.com (Retia Kartika Dewi, Sigiranus Marutho Bere, Masriadi, Acep Nazmudin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com