Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Arus Mudik Via Cianjur Diprediksi Mulai H-5

Kompas.com - 30/05/2019, 13:35 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.comPuncak arus mudik Lebaran 2019 via jalur lingkar selatan Cianjur, Jawa Barat, diprediksi akan dimulai pada H-5 atau Jumat (31/05/2019).

Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur bersama jajaran polres setempat dan instansi terkait lainnya terus melakukan persiapan dalam menyambut para pemudik dari dan ke Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rachmat Hartono melalui Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas, M. Iqbal Safaruddin menyebutkan, puncak arus mudik akan terjadi pada 31 Mei hingga 2 Juni.

“Karena perkantoran sudah mulai libur, sehingga pemudik akan mulai jalan. Kalau arus balik kami prediksi puncaknya akan terjadi di tanggal 8 sampai 10 Juni nanti,” kata Iqbal kepada Kompas.com, Rabu (29/05/2019).

Baca juga: Mulai Hari ini, Kendaraan Berat Dilarang Beroperasi di Jalur Mudik Jawa Barat

Dengan adanya kebijakan one way di ruas tol Trans Jawa, Dishub memprediksi volume kendaraan pemudik yang akan melintas di wilayah Cianjur akan meningkat tajam dibandingkan musim mudik sebelumnya.

“Besar kemungkinan masih didominasi pengendara sepeda motor seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar dia.

Menghadapi lonjakan kendaraan yang diprediksi akan terjadi dari kedua arah, sejumlah rekayasa lalu lintas akan dilakukan mulai dari buka tutup jalan hingga melakukan contraflow.

“Termasuk menyiapkan jalur-jalur alternatif untuk mengurangi beban volume kendaraan di jalur arteri,” kata Iqbal.

Jika terjadi kemacetan parah di jalur arteri, kendaraan dari arah timur yang datang dari wilayah Bandung atau Cimahi akan diarahkan masuk ke ruas jalan Salajambe Sukaluyu dan jalur Jonggol Cikalongkulon.

Baca juga: Mudik Gesit: Macet 8 Kilometer di Merak, Pemudik Diimbau Keluar di Cilegon Barat

“Jalan alternatif Salajambe kami khususkan untuk mobil pribadi dan pemotor yang mengarah ke kota dan Sukabumi. Sedangkan yang ke Jonggol untuk kendaraan-kendaraan berat dan kendaraan lainnya yang ingin menuju wilayah Jabodetabek,” kata dia.

Namun, jika kondisi di ruas jalan Puncak Cipanas mengalami kemacetan parah, petugas akan menutup akses menuju jalan nasional itu mulai dari pos polisi Cepu 8 atau bunderan Tugu Gentur.

“Jadi, semua kendaraan yang mau ke Jakarta dan wilayah sekitarnya langsung kita arahkan menuju Jonggol sejak dari patung kuda kosong Sukaluyu, dan via Sukabumi melalui jalan alternatif Salajambe dan JLT (Jalan Lingkar Timur) Karangtengah,” ujar Iqbal.

Dishub saat ini telah mendirikan sejumlah posko untuk memudahkan kordinasi dan pemantauan, sekaligus juga difungsikan sebagai rest area bagi pemudik.

“Posko kami bangun di cordon luar Haurwangi, di spot Ciranjang dan Cipanas serta di depan kantor (Dishub Cianjur) sebagai posko utama,” kata dia.

Baca juga: Sempat Terdampak Banjir, Tol KLBM di Gresik Belum Bisa Digunakan untuk Mudik

Sebelumnya, Kapolres Cianjur, Jawa Barat, AKBP Soliyah mengimbau pemudik via Cianjur, terutama yang menggunakan roda dua atau sepeda motor agar lebih berhati-hati.

Pasalnya, volume dan arus kendaraan dari arah berlawanan akan diprediksi meningkat drastis di jalur arteri Cianjur pada musim mudik tahun ini imbas dari rencana pemberlakukan one way di ruas tol Trans Jawa.

Pihaknya berharap angka laka lantas pada arus mudik lebaran tahun ini, khususnya di jalur lintas selatan Cianjur nihil.

Oleh karena itu, pemudik diimbau mempersiapkan kondisi fisik dan juga kondisi kendaraannya.

Polres Cianjur bersama instansi terkait lainnya pun akan mendirikan pos pengamanan dan pos pelayanan dibeberapa titik jalur perlintasan mudik, termasuk menyediakan rest area yang bisa dimanfaatkan pemudik untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com