Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penumpang Terdampak Kereta Anjlok, Bingung hingga Tidur di Lorong Kereta

Kompas.com - 30/05/2019, 09:08 WIB
Reni Susanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kereta Api (KA) Lodaya Tambahan Solo Balapan-Bandung, anjlok di kilometer 193-192 antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg, Rabu (29/5/2019) pukul 16.30 WIB.

Perbaikan anjloknya kereta berimbas pada perubahan rute dari arah Bandung menuju timur.

Untuk sementara, kereta memutar ke arah Purwakarta, Cikampek, Cirebon, Purwokerto, langsung ke Kroya untuk selanjutnya kembali ke jalur selatan.

Perbaikan juga berimbas kepada jadwal kereta api lokal Bandung Raya, seperti kereta lokal rute Purwakarta-Cibatu.

“Seharusnya pergi pukul 20.18 WIB dari Stasiun Cikudapateuh, tapi terlambat sekitar 1 jam. Perjalanan pun lebih lama karena persilangan,” ujar salah satu penumpang, Dani Darmawan kepada Kompas.com, Rabu malam.

Baca juga: KA Anjlok di Nagreg, Kereta dari Bandung ke Jateng atau Jatim Dialihkan Lewat Jalur Utara

Persilangan paling lama terjadi di Stasiun Kiaracondong.

Dani mengatakan, perjalanannya dari Cikudapateuh ke Cimekar normalnya membutuhkan waktu 32 menit atau seharusnya tiba pukul 20.50 WIB.

Akan tetapi, karena keterlambatan dan lamanya persilangan, ia baru sampai lewat pukul 22.00 WIB di Cimekar.

Pantauan Kompas.com, penumpang kereta lokal tampak kelelahan. Kereta yang biasanya tidak pernuh pada jam tersebut, kini menjadi penuh. Bahkan, banyak penumpang yang tidak mendapatkan tempat duduk.

Akhirnya mereka duduk di lorong gerbong kereta. Namun, lebih lamanya perjalanan kereta membuat mereka tertidur.

Sebagian di antara mereka juga mengaku bingung memilih transportasi lanjutan ke tempat tujuan di Cibatu. Sebab, perjalanan kereta hanya sampai Cicalengka.

Baca juga: Imbas KA Solo-Bandung Anjlok, Rute 6 Kereta dari Bandung Ambil Jalur Memutar

Bade (mau) ke Cibatu (Garut). Kata petugas informasi (stasiun), karena ada yang anjlok, kereta ngan dugi (hanya sampai) Cicalengka, enggak sampai ke Cibatu,” ucap salah satu penumpang, Parman (42).

Dari Cicalengka, Parman bisa saja ke Cibatu naik bus. Akan tetapi, ia tidak membawa uang lebih. Jika ia berhasil pinjam uang ke sesama penumpang lain, ia akan menerukan perjalanan dengan menumpang bus.

Penumpang lainnya, Andi Budiansyah, mengaku akan menginap di rumah temannya di Cicalengka. Sebab, ia tidak tahu pada pukul berapa kereta akan sampai di Cicalengka.

“Tadi sudah nelepon ke rumah di Garut, mau nginep aja di rumah teman di Cicalengka. Sudah malam jadi takut. Besok pagi saja naik bus atau elf ke Garut,” kata dia.

Demikian pula beberapa ibu yang seharusnya turun di Cibatu, berencana melanjutkan perjalanan dengan taksi online ketika sampai Cicalengka.

“Mudah-mudahan aya Grab na. Mun heunteu paling nyungkeun jemput weh (kalau tidak, paling minta jemput saja),” kata Aisyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com