Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300 Tenda Warna-warni Ramaikan Itikaf di Masjid Habiburrahman Bandung

Kompas.com - 30/05/2019, 07:11 WIB
Dendi Ramdhani,
Khairina

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Lantunan ayat Al Quran terdengar lirih di Masjid Raya Habiburrahman, Kota Bandung, Rabu (29/5/2019) malam.

Waktu menunjukan pukul 23.45 WIB, sejumlah orang sibuk menghabiskan malam dengan membaca ayat Allah, sebagian lagi memanfaatkan waktu untuk berisitirahat sebelum bersiap untuk shalat malam.

Pemandangan itu muncul dari para peserta itikaf di masjid binaan PT Dirgantara Indonesia.

Di area masjid dengan luas lebih dari satu hektar itu, ribuan peserta berkemah di selasar masjid dengan mendirikan tenda.

Baca juga: Penuhi Stok Darah Selama Ramadhan, PMI Jemput Pendonor dari Warung Kopi

Warna-warni tenda jadi pemandangan cukup unik di masjid tersebut.

Ada juga yang tidur beralas tikar ataupun karpet lengkap dengan bantal dan selimut.

Di bagian luar masjid, para pedagang makanan kian sibuk melayani pengunjung.

Panitia itikaf mencatat rata-rata ada 5000-an jemaah yang hadir. Jumlah itu bisa bertambah saat malam ganjil di bulan Ramadan.

Suasana itikaf di Masjid Habiburrahman memang jadi agenda rutin. Situasi itu sudah terjadi selama 17 tahun.

"Jadi sejarahnya 17 tahun lalu, kami ingin mengadakan itikaf secara intensif diisi dengan kegiatan ibadah," kata Satia Krisnawan, Ketua Panitia Ramadhan Masjid Habiburrahman, saat ditemui Kompas.com, Rabu malam.

Satia mengatakan, saat itu pengurus masjid berinisiatif ingin menyediakan agenda Ramadhan dengan konsep ibadah penuh seperti salat tarawih satu juz (bacaan Al Quran) dan tiga juz untuk salat malam.

Kegiatan itu ternyata mendapat respons positif. Lantaran jumlah pesertanya terus bertambah, kata Satia, panitia akhirnya memberi kesempatan jemaah untuk membawa tenda. Kondisi itu memungkinkan lantaran ditunjang area masjid yang luas.

"Peserta itikaf kan ingin ketemu keluarganya, kita beri kesempatan jemaah luar kota mendirikan tenda," ungkap karyawan PT Dirgantara Indonesia itu.

Baca juga: Korban Gempa Lombok Timur, Salat Tarawih di Tenda Darurat

Tahun ini, lanjut Satia, ada lebih dari 300 tenda yang berdiri di selasar masjid. Mereka datang dari wilayah Bandung Raya, hingga luar kota seperti Makassar, Batam, Yogyakarta, dan Jabodetabek.

"Awalnya puluhan, akhirnya informasi kegiatan kami tersebar maka makin banyak yang ingin mukim di sini. Setelah itu kami atur, kami kavling. Tenda yang ada sekarang 300 lebih, rata-rata suami istri plus dua anak," paparnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com