Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak "One Way", 2 Exit Tol Solo-Ngawi Alami Peningkatan Volume Kendaraan

Kompas.com - 29/05/2019, 17:32 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SOLO, KOMPAS.com - Dalam rangka mengantisipasi kepadatan kendaraan, pemerintah akan memberlakukan kebijakan sistem satu arah (one way) dari kilometer 70 ruas Jakarta-Cikampek hingga kilometer 263 ruas Pejagan-Pemalang pada arus mudik dan balik Lebaran 2019.

"One way itu kan sebenarnya manajemen (lalu lintas) dari pemerintah untuk mengatur kendaraan supaya tidak pada pada waktu tertentu," kata Direktur Teknik PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) Aryo Gunanto dikonfirmasi Kompas.com, via telepon, Rabu (29/5/2019).

Aryo menyampaikan, penerapan sistem satu arah tersebut akan berdampak terhadap arus lalu lintas di ruas Solo-Ngawi, meski tidak begitu signifikan. Justru, kepadatan arus lalu lintas akan terasa di exit tol.

Baca juga: Ada Potensi Macet Saat One Way, Polisi Minta Loket Transaksi di Exit Gandulan Pemalang Ditambah

"Sudah kami prediksi exit tol ruas Solo-Ngawi yang akan terpengaruh itu ada dua. Di exit tol Ngemplak dan Colomadu," ujar dia.

Pihaknya telah mengantisipasi dengan menambah 14 gardu satelit, yaitu sembilan gardu satelit di Gerbang Tol Colomadu dan lima gardu satelit di Gerbang Tol Ngemplak.

Di samping itu, juga melakukan koordinasi dengan kepolisian di wilayah supaya menerapkan manajemen rekayasa lalu lintas. Hal tersebut agar pada saat kendaraan keluar dari exit tol tidak terjadi penumpukan.

"Begitu nanti (kendaraan) keluar dari exit tol Colomadu dan Ngemplak ke jalan arteri maka kewenangan dari kepolisian. Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian wilayah masing-masing," terang Aryo.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Surakarta, Ari Wibowo mengatakan, kepadatan kendaraan arus mudik akan terjadi di pintu tol Klodran.

"Kawasan Klodran ini merupakan exit tol. Karena dari arah barat mulut simpang sangat sempit. Sehingga akan terjadi kepadatan kendaraan di sana," kata dia.

Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kepolisian terkait. Kemudian, akan melakukan manajemen rekayasa lalu lintas di kawasan itu.

Traffic light batas kota kawasan Klodran, Colomadu, Karanganyar akan dipasangi water barrier. Sehingga kendaraan dari arah utara (Jalan Sutandiyo) tidak boleh melintas ke selatan (Jalan Pakel), begitu juga sebaliknya.

Terpisah, Kasatlantas Polresta Surakarta Kompol Busroni menambahkan, pihaknya telah mendirikan tiga pos untuk menghadapi arus mudik Lebaran. Dari tiga pos tersebut, satu di antaranya pos pelayanan terpadu dirikan di Palang Joglo.

Pos ini dilengkapi dengan fasilitas pantauan TMC maupun melakukan video conference dari Mabes Polri.

Baca juga: Mudik Gesit: Ini Rekayasa Arus Mudik Saat One Way Berlaku 30 Mei-2 Juni 2019

 

Busroni menyampaikan, video conference tersebut untuk memantau pergerakan kendaraan arus mudik dari Jawa Barat menuju Jateng, maupun dampak one way dari arah Jakarta.

Pada saat arus mudik, lanjut dia, kepadatan kendaraan akan terjadi di pintu tol Klodran dan Gondangrejo yang akan difungsionalkan.

Sebab, kedua pintu tol ruas Solo-Ngawi tersebut akan menjadi akses utama kendaraan mudik dari arah Jakarta menuju ke arah Solo dan sekitarnya.

"Ketika Klodran menjadi bangkitan arus dari Jakarta, beban arus kendaraan akan terjadi di Palang Joglo, Kadipiro. Sehingga, pos kami yang terbesar (pos pelayanan terpadu) ada di Palang Joglo," kata Busroni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com